Tentara Rusia Serang Donbas, Upaya Ambil Alih Ukraina Timur
Dalam serangan hari ke-42 alias kemarin Rabu, Rusia berusaha mengambil kendali wilayah timur Ukraina
Militer Rusia kini telah mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina, dengan otoritas Ukraina di Luhansk dan Donetsk memperingatkan bahwa warga sipil harus pergi secepat mungkin.
Itu terjadi ketika pejabat barat mengatakan mundurnya Rusia dari sekitar Kyiv dan timur laut negara itu sekarang "sebagian besar selesai" dan itu akan memakan waktu "setidaknya seminggu" sebelum unit yang dibentuk kembali bisa pergi ke Donbas dan mungkin lebih lama.
Baca juga: Delegasi Rusia Hadir, Amerika Serikat Tidak Akan Ikuti Pertemuan G20

Zelensky klaim Rusia sembunyikan ribuan jasad warga Ukraina
Zelensky mengklaim Rusia telah menyembunyikan ribuan warga Ukraina yang tewas di Mariupol.
"Pasukan Rusia memblokir akses kemanusiaan ke kota pelabuhan Mariupol yang terkepung karena ingin menyembunyikan bukti ribuan orang tewas di sana," kata presiden.
Baca juga: Kemhan Inggris: Lebih dari 160.000 Penduduk Mariupol Hidup Tanpa Air, Pemanas hingga Obat-obatan
Ribuan warga sipil tewas di Mariupol
Lebih dari 5.000 warga sipil, termasuk 210 anak-anak, tewas di Mariupol sejak dimulainya invasi Rusia, kata walikota kota yang terkepung itu.
Vadym Boichenko mengatakan 90 persen dari infrastruktur kota telah hancur dan pasukan Rusia telah menargetkan sebuah rumah sakit di mana 50 orang dibakar sampai mati.
Serangan Rusia di kota pelabuhan telah menghalangi akses ke makanan dan persediaan dan konvoi kemanusiaan Palang Merah tidak berhasil masuk.
Baca juga: Covid-19 Hingga Perang Rusia Vs Ukraina Jadi Alasan Pemerintah Kembali Kucurkan BSU 2022
AS latih tentara Ukraina operasikan drone Switchblade
Tentara Ukraina sedang dilatih di AS untuk mengoperasikan drone Switchblade mematikan yang dipasok Washington ke Kyiv, kata Pentagon, Rabu (6/4/2022).
Juru bicara departemen pertahanan John Kirby mengatakan itu adalah "sangat kecil" jumlah pasukan Ukraina yang sudah berada di AS sebelum Rusia menginvasi negara mereka.
Baca juga: Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah
Inggris susun rencana kirimkan kendaraan lapis baja ke Ukraina
Inggris sedang menyusun rencana untuk mengirim kendaraan lapis baja ke Ukraina, menurut The Times.
Laporan Kementerian Pertahanan menyebut pilihan termasuk mengirim kendaraan patroli yang dilindungi, seperti Mastiff, atau kendaraan seperti Jackal, yang dapat digunakan sebagai kendaraan patroli pengintaian atau jarak jauh.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)