Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Yuri Kovalchuk, Penguasa Media, Teman Dekat Presiden Putin dan Orang Kedua De Facto Rusia

Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
India Today
Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Yuri Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi.

Sejak meluncurkan invasi ke Ukraina, Rusia menetapkan undang-undang yang menjerat kritikus operasi militer tersebut.

Salah satunya terjadi kepada Marina Ovsyannikova, jurnalis Rusia yang menyela acara berita di Channel One TV untuk memprotes perang di Ukraina.

Ovsyannikova ditahan selama lebih dari 12 jam akibat aksinya itu.

Ia dijatuhi denda dan kini tengah diselidiki atas tuduhan penyebaran informasi palsu.

Baca juga: UPDATE 1 Bulan Invasi Rusia ke Ukraina, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Setelah Blokir Facebook dan Instagram, Kini Rusia Paksa Google Hapus 36 Ribu URL

Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi.
Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi. (India Today)

Jika dinyatakan bersalah, berdasarkan UU terbaru, Ovsyannikova akan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Rusia melarang semua informasi yang menyimpang dari 'kebenaran' yang disetujui pemerintah, salah satunya tidak memperbolehkan kata "perang" di medianya.

Sejak awal invasi, Moskow mengatakan bahwa pihaknya melakukan operasi militer khusus untuk membersihkan Ukraina dari Nazi.

Dilansir Forbes, Yury Kovalchuk merupakan sosok di balik perang disinformasi ini. 

Oligarki berusia 70 tahun itu digambarkan pemerintah AS sebagai "penasihat dekat" dan "bankir pribadi Putin" dalam catatan sanksi AS tahun 2014.

Kovalchuk dan Putin hampir tidak terpisahkan dalam beberapa tahun terakhir, menurut pengamat Kremlin.

Kovalchuk, melalui perusahaan induknya, National Media Group, menguasai peredaran informasi di Rusia.

Dia memiliki saham di Channel One dan beberapa saluran TV paling berpengaruh di Rusia.

Pada Desember lalu, perusahaannya mengakuisisi VK, perusahaan media sosial terbesar di Rusia.

Kedekatan Kovalchuk dan Presiden Rusia berlangsung sejak lama, terbukti dari usaha mereka mendirikan koperasi untuk menyatukan properti.

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021. (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Bahkan pria 70 tahun itu menjadi tuan rumah pernikahan putri Putin pada 2013.

Menurut jurnalis Rusia Mikhail Zygar, dalam dua tahun terakhir ini Kovalchuk "menetapkan dirinya sebagai orang kedua de facto di Rusia, yang paling berpengaruh di antara orang-orang presiden".

"Ketika orang mengatakan televisi pemerintah Rusia, yang mereka maksud adalah televisi Kovalchuk," kata Anders Åslund, pakar oligarki Rusia.

"Putin tidak cukup mempercayai negara. Dia ingin orang terdekatnya mengendalikan televisi."

Kovalchuk, yang diperkirakan Forbes memiliki kekayaan $1,3 miliar, membentuk National Media Group pada 2008 dalam kemitraan dengan oligarki lain, Alexei Mordashov.

Alina Kabaeva, yang secara luas dianggap sebagai pacar Putin, didapuk menjadi ketua perusahaan.

Selain Channel One, National Media Group juga mengontrol saluran televisi populer Rusia 5TV, REN-TV (sebelumnya jaringan oposisi Putin) dan saluran hiburan CTC, serta saham di surat kabar, media digital, dan studio konten.

Menurut Ilya Yablokov, profesor jurnalisme di Inggris, National Media Group adalah salah satu dari dua pemain terbesar di pasar media Rusia bersama dengan VGTRK milik negara.

Sejak invasi ke Ukraina diluncurkan pada 24 Februari, liputan media di jaringan TV Rusia terus menggemakan pidato Putin.

Minggu ini, para pakar dan media mendorong teori konspirasi soal Ukraina yang disebut mengembangkan senjata biologis dengan bantuan AS.

"Orang-orang seperti Kovalchuk memahami prioritas dan tujuan Putin," katanya.

"Mereka bisa merasakannya, dan mencoba menyesuaikan kebijakan media dengan kebutuhan seperti itu," kata Tatiana Stanovaya, seorang sarjana nonresiden di Carnegie Moscow Center dan pendiri situs berita R.Politik.

Ia menyebut, Kovalchuk memang dikenal berpandangan anti-liberal, anti-Barat, dan pemikiran kospirasi.

Pada Desember 2021, grup perusahaan Kovalchuk mengakuisisi saham VK, raksasa media sosial Rusia, dari oligarki Alisher Usmanov.

Setelah perubahan kepemilikan, VK memecat banyak manajemen dan mempromosikan kerabat Kovalchuk.

Kini, VK digunakan oleh Kremlin untuk merekrut tentara bayaran untuk perang Rusia di Ukraina, BBC melaporkan.

Awal Kedekatan Putin dengan Kovalchuk

Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di sebuah distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman itu. Enam mayat dibaringkan di depan pusat perbelanjaan, menurut seorang wartawan AFP. Bangunan itu telah terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by FADEL SENNA / AFP)
Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di sebuah distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman itu. Enam mayat dibaringkan di depan pusat perbelanjaan, menurut seorang wartawan AFP. Bangunan itu telah terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by FADEL SENNA / AFP) (AFP/FADEL SENNA)

Kovalchuk dan Putin mulai dekat di St. Petersburg selama tahun 1990an, ketika Rossiya Bank milik miliarder Rusia itu mendukung kebangkitan politik Putin.

Sejak saat itu, Kovalchuk bekerja di balik layar pemerintahan Putin.

Seorang profesor di Universitas Baltimore bernama David Lingelbach, pernah bekerja di Rusia pada tahun 90an di bidang perbankan dan modal ventura.

Ia mengaku beberapa kali bertemu Putin dalam kapasitasnya sebagai wakil walikota pertama St. Petersburg untuk memfasilitasi investasi dari investor asing.

Dalam kesempatan itu, Putin selalu membawa orang-orang lingkaran dalamnya, namun ia tidak pernah bertemu dengan Kovalchuk.

"Kalau dipikir-pikir, Putin menjalani kehidupan ekonomi pribadi jenis kedua, yang dia kembangkan bersama Kovalchuk," ujarnya.

Setelah Putin terpilih sebagai presiden pada tahun 2000, Kovalchuk menggunakan Rossiya Bank untuk membangun kerajaan medianya.

Ia disebut mendapat dorongan dari Putin untuk menghilangkan pers negatif.

Pada tahun 2000, Putin menangkap bos media Vladimir Gusinsky atas tuduhan penipuan dan memaksanya untuk menjual perusahaan medianya, termasuk REN-TV, kepada perusahaa negara Gazprom.

Foto para oligarki Rusia: Presiden Rusia Vladimir Putin, pengusaha Arkady Rotenberg dan peserta lainnya berpose untuk foto setelah upacara penghargaan bagi mereka yang memimpin pembangunan 19 kilometer jalan dan rel Jembatan Krimea di atas Selat Kerch - yang menghubungkan daratan Rusia ke Moskow yang dicaplok Krimea - di Sevastopol, Krimea, pada 18 Maret 2020.
Foto para oligarki Rusia: Presiden Rusia Vladimir Putin, pengusaha Arkady Rotenberg dan peserta lainnya berpose untuk foto setelah upacara penghargaan bagi mereka yang memimpin pembangunan 19 kilometer jalan dan rel Jembatan Krimea di atas Selat Kerch - yang menghubungkan daratan Rusia ke Moskow yang dicaplok Krimea - di Sevastopol, Krimea, pada 18 Maret 2020. (Alexander NEMENOV / POOL / AFP)

Baca juga: Dampak Sanksi Barat, Warga Rusia Saling Berebut Gula, Harga Obat dan Pengangguran Ikut Naik

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Menghilang saat Putin Tengah Selidiki Orang-orang Terdekatnya

Putin lalu mengatur agar Gazprom menjual aset media tersebut, serta bisnis asuransinya, Sogaz, dan aset keuangan lainnya ke Rossiya Bank dengan harga murah.

Transaksi ini adalah bagian dari transfer kekayaan yang lebih besar yang terjadi selama tahun 2000-an dari oligarki dan negara Rusia ke kantong Putin serta kroni-kroninya.

Dengan perang Ukraina yang masih berlanjut, peran Kovalchuk semakin meningkat.

"(Kovalchuk adalah seseorang yang dengannya Putin) benar-benar dapat berbagi hidupnya, visinya" kata Stanovaya.

"Dan dia mempercayainya," tambahnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved