Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-27, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Berikut peristiwa yang terjadi hari ke-27.
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) menjadi perhatian mata internasional.
Perang yang berkobar di Ukraina telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan warga Kyiv mengungsi ke berbagai negara.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Tanpa pertemuan ini, tidak mungkin sepenuhnya memahami apa yang mereka lakukan untuk menghentikan perang," kata Zelensky.

Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Dijadwalkan Kunjungi Polandia Bahas Krisis Ukraina
Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik yang Digunakan Rusia di Perang Melawan Ukraina
Sementara itu, Rusia menuduh Kyiv memiliki senjata biologi dan kimia.
Namun Ukraina menegaskan bahwa klaim itu tidak benar.
Dilansir The Guardian, berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina hari ke-27.
Zelensky desak pertemuan dengan Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Tanpa pertemuan ini, tidak mungkin sepenuhnya memahami apa yang mereka lakukan untuk menghentikan perang," kata Zelensky.
Zelensky menambahkan Ukrainatidak akan pernah tunduk pada ultimatum dari Rusia.
Dia menegaskan k kota-kota yang dibombarbir serangan termasuk ibu kota, Kyiv, dan Mariupol dan Kharkiv tidak akan menerima pendudukan Rusia.
Baca juga: Pemerintah Ukraina Sebut Pasukan Rusia Tembaki 135 Rumah Sakit hingga Tewaskan 6 Petugas Kesehatan

Ukraina dituduh punya senjata biologi dan kimia
Rusia menuduh bahwa Kyiv memiliki senjata biologi dan kimia.
Namun klaim tersebut dibantah Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggambarkan tuduhan tersebut sebagai cara Vladimir Putin untuk mempertimbangkan menggunakan senjata tersebut.
"Punggung (Putin) bersandar di tembok dan sekarang dia berbicara tentang bendera palsu baru," katanya.
Pentagon menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Badan tersebut mengatakan ada bukti jelas mengenai hal itu.
Sementara, Juru bicara Departemen Pertahanan AS menuturkan akan membantu mengumpulkan bukti.
Baca juga: Usulan Resolusi Rusia-Ukraina di IPU Sesuai Semangat Indonesia Bangun Budaya Damai

UE berencana kerahkan ribuan tentara
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengumumkan rencana baru untuk mengembangkan EU Rapid Deployment Capacity.
EU Rapid Deployment Capacity diharapkan dapat memungkinkan blok tersebut dengan cepat mengerahkan hingga 5.000 tentara, untuk berbagai jenis krisis.
Dia bersikeras "tentara Eropa" tidak akan dibentuk.
Rusia ancam putuskan hubugan dengan AS
Rusia mengancam akan memutuskan hubungan dengan AS, setelah Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Moskow mengklaim komentar Biden menempatkan hubungan Rusia-Amerika di ambang "pelanggaran".
Baca juga: Zelenskyy Curhat ke PM Belanda Mark Rutte soal Kejahatan Perang Rusia di Ukraina

Perkiraan pasukan Rusia yang tewas
Diperkirakan hampir 10.000 tentara Rusia tewas dalam perang di Ukraina sejak Rusia menginvasi hampir empat pekan lalu.
Berdasarkan laporan yang sebelumnya dirahasiakan dari Kementerian Pertahanan Moskow, yang diungkapkan dalam majalah pro-Kremlin, Komsomolskaya Pravda, sekitar 16.000 tentara terluka.
Komsomolskaya Pravda kemudian merilis pernyataan yang mengklaim bahwa pihaknya telah diretas.

Empati PM Inggris
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson merasa putus asa dan hendak pergi ke Ukraina.
"Boris Johnson mengaku memiliki keterikatan secara emosional yang nyata dengan rakyat Ukraina," kata Ketua Partai Tory.
Akhir pekan kemarin dilaporkan bahwa Johnson ingin mengunjungi Kyiv, tetapi pada Senin (21/3/2022) sumber dari No. 10 mengindikasikan bahwa niatan tersebut tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Tiga Orang Tewas Usai Pasukan Rusia Hancurkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Mykolaiv Ukraina

Kabar PLTN Chernobyl
Beberapa pekerja Chernobyl yang kelelahan karena sistem kerja berubah sejak diduduki Pasukan Rusia diizinkan meninggalkan lokasi.
Mereka telah bekerja selama tiga minggu terakhir.
Rudal hipersonik
Atase Pertahanan Inggris mengatakan klaim Rusia bahwa mereka menembakkan rudal "hipersonik" di Ukraina barat mungkin merupakan upaya untuk menutupi kurangnya kemajuan dalam kampanye daratnya.
Baca juga: Militer Ukraina Tolak Letakkan Senjata, Spanduk di Jalanan Mariupol: Rusia! Selamat Datang di Neraka
Korban serangan Rusia di Kharkiv
Seorang pria berusia 96 tahun yang selamat dari serangkaian kamp konsentrasi Nazi termasuk Buchenwald dan Bergen-Belsen tewas oleh ledakan selama serangan Rusia di kota Kharkiv di Ukraina, juru bicara yayasan peringatan kamp konsentrasi Buchenwald mengkonfirmasi.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)