Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-25, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-25, dikutip The Guardian.
Program bantuan pangan dunia
Badan-badan bantuan dicegah untuk menjangkau orang-orang yang terperangkap di kota-kota Ukraina yang dikelilingi oleh pasukan Rusia , kata Program Pangan Dunia.
Badan tersebut memperingatkan bahwa rantai pasokan makanan Ukraina sedang rusak, dengan banyak toko kelontong dan gudang sekarang kosong.
Panen Ukraina
Penasihat Presiden Oleh Ustenko mengatakan Ukraina mungkin tidak menghasilkan cukup panen untuk diekspor jika musim tanam tahun ini terganggu oleh invasi Rusia.
"Ukraina memiliki cukup biji-bijian dan cadangan makanan untuk bertahan selama satu tahun, tetapi jika perang berlanjut ... (Ukraina) tidak akan dapat mengekspor biji-bijian ke dunia, dan akan ada masalah," katanya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina pengekspor gandum terbesar kelima di dunia.
Baca juga: Putin Mulai Tak Sabar dan Gunakan Rudal Jarak Jauh, Perang Rusia-Ukraina Masuk Fase Lebih Berbahaya
Senjata hipersonik Rusia
Rusia mengatakan telah menggunakan senjata hipersonik, yang bergerak cukup cepat untuk menghindari deteksi oleh sistem pertahanan rudal, untuk menghancurkan depot militer bawah tanah di Ukraina barat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu (19/3/2022) bahwa mereka menabrak depot rudal dan amunisi pesawat di wilayah Ivano-Fehrankivsk, kantor berita Interfax melaporkan.
Kementerian mengatakan pihaknya juga telah menghancurkan radio militer Ukraina dan pusat pengintaian di dekat kota pelabuhan Odesa menggunakan sistem rudal pantai, menurut Interfax.
Koridor kemanusiaan
Sepuluh koridor kemanusiaan disepakati dengan Rusia untuk evakuasi warga, kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk.
Reuters melaporkan bahwa Vereshchuk mengatakan sebuah koridor telah disepakati untuk kota Mariupol yang terkepung, meskipun upaya pihak berwenang sebelumnya untuk mengevakuasi warga sipil di sana di bawah gencatan senjata sementara sebagian besar gagal.
Baca juga: Mengapa Beberapa Negara Ingin Tetap Bersahabat dengan Rusia di Tengah Invasi Moskow ke Ukraina?

Sedikitnya 228 orang tewas