Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina: Ayo China, Anda Harus Membuat Keputusan Tepat, Ikut Mengutuk Serangan Rusia

Ukraina pada Sabtu (19/3/2022), meminta China untuk bergabung dengan Barat dalam mengutuk "barbarisme Rusia".

AFP/HANDOUT
Gambar selebaran ini dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 11 Maret 2022, menunjukkan penyelamat bekerja di lokasi serangan udara di Dnipro. - Sasaran sipil berada di bawah serangan Rusia di kota Dnipro di Ukraina tengah pada 11 Maret, menewaskan satu orang, kata layanan darurat, dalam apa yang tampaknya merupakan serangan langsung pertama di kota itu. Jumat pagi, "ada tiga serangan udara di kota itu, yaitu menghantam taman kanak-kanak, sebuah gedung apartemen dan pabrik sepatu berlantai dua, memicu kebakaran. Satu orang tewas," kata layanan darurat dalam sebuah pernyataan. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Sejak perang Ukraina dan Rusia pecah, China belum menunjukkan sikap resmi, mereka mendukung siapa.

Meski selama ini China dan Rusia dikenal memiliki hubungan dekat, Bejing tak mau secara terbuka mengumbar dukungannya terhadap petualangan militer Rusia ke negara tetangganya tersebut

Kini Ukraina pun mengajukan permintaan kepada China terkait ancaman invasi Rusia.

Ukraina pada Sabtu (19/3/2022), meminta China untuk bergabung dengan Barat dalam mengutuk "barbarisme Rusia".

Dikutip dari Kompas.com Asisten Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mikhailo Podolyak, menyebut China bisa menjadi elemen penting dalam sistem keamanan global jika membuat keputusan yang tepat.

Baca juga: Cina Salahkan NATO, Peringatkan AS yang Tekan Beijing Agar Tak Dukung Rusia

"China dapat menjadi elemen penting sistem keamanan global jika membuat keputusan yang tepat untuk mendukung koalisi negara-negara beradab dan mengutuk barbarisme Rusia," tulis Mikhailo Podolyak di Twitter, dikutip dari AFP.

China diketahui telah menghindari atau tidak ikut melakukan kecaman internasional terhadap tindakan Rusia di Ukraina. "Negeri Tirai Bambu" menolak untuk mengutuk invasi Presiden Vladimir Putin.

Peringatan untuk China

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengatakan kepada Presiden China X Jinping melalui telepon pada Jumat (18/3/2022), bahwa dukungan apa pun untuk Rusia dalam perangnya di Ukraina akan memakan biaya.

Gedung Putih mengatakan bahwa Biden menjelaskan kepada Xi Jinping tentang implikasi dan konsekuensi apabila China sampai memberikan dukungan material kepada Rusia karena melakukan serangan brutal terhadap kota-kota dan warga sipil Ukraina.

Tapi, Gedung Putih menola untuk menjelaskan tanggapan Xi Jinping terhadap peringatan itu maupun mengatakan betapa kerasnya Biden mendorong Presiden China.

Dengan pemimpin China yang selama ini “menolak” untuk mengutuk Putin atas perintah invasinya ke Ukraina, AS telah khawatir bahwa Beijing bisa melangkah lebih jauh.

AS khawatir China memberikan dukungan keuangan dan militer ke Rusia dan mengubah kebuntuan transatlantik yang sudah eksplosif menjadi perselisihan global.

Jika itu terjadi, China kemungkinan tidak hanya dapat membantu Rusia mengatasi sanksi dan melanjutkan perang, tetapi pemerintah Barat akan menghadapi keputusan “menyakitkan” tentang bagaimana menyerang “Negeri Tirai Bambu” yang kemungkinan akan memicu gejolak di pasar internasional.

Tanggapan Presiden China soal invasi Rusia

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved