Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Bombardir Gedung Teater di Mariupol, Tempat Berlindung Ratusan Warga Ukraina

Pasukan Rusia menjatuhkan bom di gedung teater di kota Mariupol. Gedung itu menjadi tempat berlindung bagi ratusan warga sipil.

Editor: Daryono
AFP/ARIS MESSINIS
Petugas pemadam kebakaran melakukan pencarian dan pencarian penyelamatan setelah sebuah gedung apartemen ditembaki di distrik Obolon barat laut Kyiv pada 14 Maret 2022. - Gedung teater di Mariupol dibombardir pasukan Rusia. 

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan ini adalah kejahatan perang mengerikan lainnya di Mariupol dan bahwa Rusia tidak mungkin tidak mengetahui bahwa gedung teater adalah tempat perlindungan sipil.

Pengadilan Tinggi PBB Desak Rusia Hentikan Invasi

Pengadilan tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa pada Rabu (16/3/2022) memerintahkan Rusia untuk menghentikan invasi ke Ukraina.

Pihak pengadilan tinggi menyatakan keprihatinannya atas serangan Rusia.

Kyiv memuji putusan itu dan menganggap sebagai "kemenangan besar" dengan mengatakan akan terus mengejar kasus itu sampai orang Ukraina dapat kembali ke kehidupan normal, seperti dikutip dari CNA.

Keputusan Mahkamah Internasional datang ketika pasukan Moskow masih tetap berada di sekitar kota-kota besar termasuk ibu kota Ukraina.

PBB mengatakan lebih dari tiga juta orang telah melarikan diri dari pertempuran itu.

Sebelumnya, Kyiv telah menyeret Moskow ke ICJ yang bermarkas di Den Haag beberapa hari setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Ia meminta badan hukum untuk campur tangan, dengan mengatakan Moskow secara keliru menuduh genosida di wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina untuk membenarkan serangannya.

Ukraina menginginkan tindakan segera untuk menghentikan pertempuran yang menurut badan hak asasi manusia PBB telah merenggut sedikitnya 1.834 korban sipil.

"Federasi Rusia akan segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada 24 Februari di wilayah Ukraina," sambil menunggu keputusan akhir dalam kasus tersebut, kata hakim ketua Joan Donoghue pada sidang yang diadakan di markas besar pengadilan di gedung Istana Perdamaian.

"Pengadilan sangat prihatin tentang penggunaan kekuatan oleh Federasi Rusia yang menimbulkan masalah yang sangat serius dalam hukum internasional," kata Donoghue.

Setelah itu perwakilan Ukraina memuji keputusan tersebut.

"Ini adalah kemenangan penuh keadilan dan kemenangan penuh bagi Ukraina," kata Anton Korynevych kepada wartawan.

"Kami akan tetap di sini sampai orang-orang dapat kembali ke kehidupan normal mereka," tambah perwakilan lainnya, Oksana Zolotaryova.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved