Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengadilan Tinggi PBB Minta Rusia Hentikan Invasi di Ukraina

Pengadilan tinggi PBB memerintahkan Rusia untuk menghentikan invasi ke Ukraina. Kyiv memuji putusan itu dan menganggap sebagai kemenangan besar.

AFP/-
Dalam gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 14 Maret 2022, petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api di sebuah gedung apartemen yang terkena tembakan di distrik Obolon, Kyiv. - Pengadilan tinggi PBB meminta Rusia berhenti menginvasi Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa atau juga disebut Mahkamah Internasional pada Rabu (16/3/2022) memerintahkan Rusia untuk menghentikan invasi ke Ukraina.

Pihak pengadilan tinggi menyatakan keprihatinannya atas serangan Rusia.

Kyiv memuji putusan itu dan menganggap sebagai "kemenangan besar" dengan mengatakan akan terus mengejar kasus itu sampai orang Ukraina dapat kembali ke kehidupan normal, seperti dikutip dari CNA.

Keputusan Mahkamah Internasional datang ketika pasukan Moskow masih tetap berada di sekitar kota-kota besar termasuk ibu kota Ukraina.

PBB mengatakan lebih dari tiga juta orang telah melarikan diri dari pertempuran itu.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Timbulkan Ancaman Defisit Pada Pasokan Minyak Nabati India

Baca juga: Tentara Rusia Tembaki Warga yang Sedang Antre Beli Roti, 10 Orang Tewas

Sebelumnya, Kyiv telah menyeret Moskow ke ICJ yang bermarkas di Den Haag beberapa hari setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Ia meminta badan hukum untuk campur tangan, dengan mengatakan Moskow secara keliru menuduh genosida di wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina untuk membenarkan serangannya.

Ukraina menginginkan tindakan segera untuk menghentikan pertempuran yang menurut badan hak asasi manusia PBB telah merenggut sedikitnya 1.834 korban sipil.

"Federasi Rusia akan segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada 24 Februari di wilayah Ukraina," sambil menunggu keputusan akhir dalam kasus tersebut, kata hakim ketua Joan Donoghue pada sidang yang diadakan di markas besar pengadilan di gedung Istana Perdamaian.

"Pengadilan sangat prihatin tentang penggunaan kekuatan oleh Federasi Rusia yang menimbulkan masalah yang sangat serius dalam hukum internasional," kata Donoghue.

Setelah itu perwakilan Ukraina memuji keputusan tersebut.

"Ini adalah kemenangan penuh keadilan dan kemenangan penuh bagi Ukraina," kata Anton Korynevych kepada wartawan.

"Kami akan tetap di sini sampai orang-orang dapat kembali ke kehidupan normal mereka," tambah perwakilan lainnya, Oksana Zolotaryova.

Tidak ada perwakilan Rusia yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Di luar tempat itu, puluhan pengunjuk rasa berkumpul, banyak yang membawa plakat bertuliskan, "Hentikan Putin" dan "Lindungi Langit kita" , mengacu pada permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy agar NATO memberlakukan larangan -zona terbang di atas Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved