Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Korea Utara Kuliahi Pekerja di Rusia soal Perang Ukraina, Klaim Moskow akan Menang

Pihak berwenang Korea Utara dilaporkan mengadakan kuliah khusus untuk para pekerja di Rusia tentang situasi internasional dan perang Rusia-Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AFP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menghadiri Rapat Pleno Komite Pusat Partai Pekerja Korea, Jumat (18/6). Foto dirilis KCNA pada Sabtu (19/6) 

Namun, krisis meletus setelah Ukraina terus aktif mencari keanggotaan NATO.

Korea Utara sempat menunjukkan dukungannya atas invasi Rusia ke Ukraina.

Pada 2 Maret, Korea Utara memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menuntut penarikan pasukan Rusia.

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada 28 Februari, Korea Utara mengklaim bahwa sumber krisis Ukraina terletak pada "kebijakan hegemonik AS dan Barat".

Kuliah untuk pekerja Korea Utara di Rusia juga menekankan pembenaran Korea Utara untuk memiliki senjata nuklir.

Rudal balistik Korea Utara, Pukguksong-3, yang diluncurkan dalam mode vertikal, Rabu (2/10/2019).
Rudal balistik Korea Utara, Pukguksong-3, yang diluncurkan dalam mode vertikal, Rabu (2/10/2019). (SPUTNIK NEWS)

Baca juga: Rusia Ledakkan Gedung Teater di Ukraina Tempat 1.200 Warga Sipil Berlindung

Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Susun Rencana Netralitas 15 Poin untuk Akhiri Perang, Kyiv Dilarang Ikut NATO

"AS-lah yang menuntut senjata nuklir yang ditempatkan di Ukraina dikembalikan, dan sekarang AS yang memprovokasi Rusia untuk memulai perang," bunyi materi itu.

"Hanya militer independen yang dapat menjaga perdamaian."

Daily NK melaporkan, otoritas negara sedang menjelaskan krisis Ukraina kepada para kader di dalam Korea Utara dan mendidik mereka tentang perlunya pertahanan diri nasional dan senjata nuklir.

"Selama kuliah (di Rusia), para pekerja diberitahu bahwa, meskipun situasi di Rusia sekarang mungkin membingungkan, mereka harus menjaga segala sesuatunya dalam perspektif dan (memperingatkan bahwa mereka harus fokus untuk) menghasilkan mata uang asing untuk tanah air," sumber menambahkan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved