Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dituduhkan kepada Putin, Ini Arti Penjahat Perang dan Pihak yang Berhak Memutuskan

Julukan 'penjahat perang' baru-baru ini dilontarkan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL
(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina. 

Pilihan kedua adalah, jika PBB mengalihkan pekerjaannya pada komisi penyelidikan ke Peradilan Hybrid Court atau dikenal sebagai Mixed Court untuk menuntut Putin.

Yang ketiga adalah, membentuk tribunal atau pengadilan untuk mengadili Putin oleh sekelompok negara yang berkepentingan, seperti NATO, Uni Eropa, dan AS.

Pengadilan militer di Nuremberg setelah Perang Dunia II melawan para pemimpin Nazi adalah contohnya.

Terakhir, beberapa negara memiliki undang-undang sendiri untuk menuntut kejahatan perang.

Jerman, misalnya, sudah menyelidiki Putin.

AS tidak memiliki undang-undang seperti itu, tetapi Departemen Kehakiman memiliki bagian khusus yang berfokus pada tindakan termasuk genosida internasional, penyiksaan, perekrutan tentara anak dan mutilasi alat kelamin perempuan.

Di mana Putin mungkin diadili?

Vladimir Putin
Vladimir Putin (Sky News)

Rusia tidak mengakui yurisdiksi ICC dan tidak akan mengirim tersangka ke markas pengadilan di Den Haag, Belanda.

AS juga tidak mengakui otoritas pengadilan.

Putin dapat diadili di negara yang dipilih oleh PBB atau oleh konsorsium negara-negara yang bersangkutan, meskipun membawanya ke sana akan sulit.

Deretan Pemimpin yang Diadili atas Kejahatan Perang

Dari pengadilan pasca-Perang Dunia II di Nuremberg dan Tokyo hingga pengadilan ad hoc yang lebih baru, sejumlah pemimpin senior telah diadili atas tindakan mereka di negara-negara termasuk Bosnia, Kamboja, dan Rwanda.

Mantan pemimpin Yugoslavia Slobodan Milosevic diadili oleh pengadilan PBB di Den Haag, karena mengobarkan konflik berdarah ketika Yugoslavia runtuh pada awal 1990-an.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Berikut Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Susun Rencana Netralitas 15 Poin untuk Akhiri Perang, Kyiv Dilarang Ikut NATO

Dia meninggal di selnya sebelum pengadilan mencapai vonis.

Sekutunya di Serbia-Bosnia, Radovan Karadzic dan pemimpin militer Serbia-Bosnia, Jenderal Ratko Mladic, berhasil diadili dan keduanya kini menjalani hukuman seumur hidup.

Taylor Liberia dijatuhi hukuman 50 tahun karena mensponsori kekejaman di negara tetangga Sierra Leone.

Mantan diktator Chad, Hissene Habre, yang meninggal tahun lalu, adalah mantan kepala negara pertama yang dihukum karena kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pengadilan Afrika.

Dia dijatuhi hukuman seumur hidup.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan