Konflik Rusia Vs Ukraina
Di Tengah Kepungan Rusia, Bagaimana Pasokan Senjata Amerika dan NATO Bisa Mencapai Ukraina?
Inggris dan Amerika telah menyediakan persenjataan ke Ukraina sebelum invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.
Justin Bronk, seorang peneliti kekuatan udara di lembaga kajian Royal United Services Institute, menjelaskan, kemampuan Ukraina untuk mempertahankan sistem pertahanan udara buatan era Soviet yang punya daya jangkau lebih jauh, memaksa pesawat-pesawat Rusia terbang rendah.
Tapi manuver ini justru membuat mereka lebih mudah kena hantam rudal pasokan Barat yang punya daya jangkau lebih pendek.
Tanpa sistem pertahanan udara dengan daya jangkau lebih jauh, pesawat-pesawat Rusia dapat terbang lebih tinggi guna menghindari sistem pertahanan udara dengan daya jangkau pendek.
Sementara itu, negara-negara Barat tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina. Peluang sebelum Rusia memotong pasokan persenjataan boleh jadi lebih terbatas.
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, telah berdiskusi dengan Polandia mengenai opsi pengiriman pesawat-pesawat Mig buatan Rusia ke Angkatan Udara Ukraina.
Namun, kalaupun itu bisa dilakukan, Ukraina perlu waktu untuk melatih pilot-pilotnya menerbangkan pesawat tersebut.
Singkat kata, pasokan persenjataan dari negara-negara Barat terbukti membantu Ukraina, tapi Ukraina masih perlu tentara yang paham cara menggunakannya.
Pasukan Ukraina Kursus Singkat Gunakan Misil Penghancur Tank
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina melakukan kursus singkat setelah menerima senjata baru berupa misil penghancur tank jenis NLAW dan AT4.

Pelatihan singkat dilakukan di Kyiv pada Rabu 9 Maret 2022 tidak hanya mempelajari senjata buatan Jerman dan Swedia tetapi juga mempelajari peluncur granat portabel lainnya.

Kelebihan senjata tersebut adalah sangat praktis digunakan dan mudah dibawa ke medan manapun.

Sesuai fungsinya, misil anti-tank NLAW dan AT4 mampu menghancurkan tank-tank Rusia jenis apapun. Senjata tersebut merupakan standar NATO dan hanya boleh digunakan negara anggota atau atas persetujuan NATO.


Siapapun di Ukraina yang Serang Militer Rusia, Akan Menjadi Target
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov memperingatkan bahwa semua upaya Ukraina untuk menyerang militer Rusia menggunakan senjata akan memicu reaksi.
"Jika seseorang dengan senjata di tangan mereka menyerang militer kami, mereka juga akan menjadi sasaran, tentu saja," kata Peskov, pada Kamis waktu setempat.