Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-13, Ini Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum informasi terbaru seputar invasi Rusia ke Ukraina, yang dikutipd dari The Guardian.
- Seorang jenderal senior Rusia tewas dalam pertempuran di Kharkiv.
Menurut kementerian pertahanan Ukraina, seorang Jenderal Senior Rusia tewas dalam pertempuran di Kharkiv, Ukraina.
Dikatakan pasukannya membunuh Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov.
Gerasimov diyakini sebagai wakil komandan pertama tentara ke-41 Rusia.
Baca juga: Angkatan Darat Ukraina Klaim Kuasai Sistem Arhanud Pantsir-S1 Ketiga Rusia
Baca juga: Presiden Ukraina Berpidato di Kantornya untuk Pertama Kali sejak Serangan Rusia: Saya Tidak Sembunyi

- Krisis kemanusiaan di Ukraina semakin dalam
Ketika pasukan Rusia mengintensifkan serangan mereka krisis kemanusiaan di Ukraina semakin menggigit.
Sementara makanan, air, dan obat-obatan semakin langka.
Sekitar 1,7 juta orang Ukraina diperkirakan telah melarikan diri dari pertempuran dan totalnya bisa mencapai 5 juta, kata UE.
- Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, menuduh Vladimir Putin memiliki rencana "untuk menyerang Ukraina (secara) brutal".
Klaim homas-Greenfield disampaikan ketika PBB mencoba untuk merundingkan koridor evakuasi.
Duta Besar Rusia membalas dengan menyebut Ukraina menembaki diri mereka sendiri.
Baca juga: Angkatan Bersenjata Ukraina Lumpuhkan 1.000 Tentara Rusia, 290 Tank, 46 Pesawat, 68 Helikopter
Baca juga: Baru 7 Bulan Bekerja di Ukraina, Tempat Kerja PMI Asal Bali Ni Ketut Muliasih Hancur Dibom Rusia

- Menteri Dalam Negeri Inggris dikecam karena "kebijakan kacau" negara itu terhadap warga Ukraina yang mencari perlindungan di Inggris.
Hanya 300 yang telah diberikan suaka sejauh ini.
- Zelensky akan berbicara dengan anggota parlemen Inggris pada Selasa (8/3/2022) melalui tautan video dan berharap mendapat lebih banyak senjata dan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk ditegakkan oleh NATO.
- Menteri luar negeri China menyebut hubungan negara itu dengan Rusia "baju besi".
Diketahui Beijing terus menolak untuk mengutuk invasi ke Ukraina, meskipun ada tekanan dari AS dan Uni Eropa untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan Moskow.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)