Konflik Rusia Vs Ukraina
Daftar Negara yang Dianggap Rusia Tak Bersahabat: Kanada, Inggris, AS, hingga Jepang
Rusia merilis daftar negara yang dianggapnya tak bersahabat, di antaranya adalah Kanada, Inggris, AS, hingga Jepang.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia telah menyetujui daftar "negara-negara tak bersahabat" yang mencakup semua negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, kantor berita Interfax melaporkan.
Daftar-daftar ini dirilis menyusul banyaknya negara yang menjatuhkan sanksi pada Rusia buntut invasi Moskow ke Ukraina.
Selain negara, daftar tersebut juga mencakup wilayah asing, yang menurut pejabat Moskow, telah melakukan tindakan permusuhan pada Rusia, perusahaan, dan warganya.
Menurut Interfax yang dilansir Yahoo News, daftar itu ditandatangani oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan merupakan bagian dari Keputusan Presiden Federasi Rusia.
Keputusan tersebut dikeluarkan pada 5 Maret 2022 mengenai prosedur sementara untuk memenuhi kewajiban dengan kreditur asing tertentu.

Baca juga: 13 Hari Perang, Dua Jenderal Rusia Dikabarkan Tewas di Tangan Tentara Ukraina
Baca juga: Peretas Rusia dan Belarusia Lancarkan Serangan Phishing kepada Ukraina
Mengutip Marca, daftar itu mencakup Amerika Serikat (AS), Kanada, semua negara bagian Uni Eropa, Inggris, Ukraina, Montenegro, Swiss, Albania, Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, dan Makedonia Utara.
Jepang, Korea Selatan, Australia, Mikronesia, Selandia Baru, dan Singapura juga masuk dalam daftar itu bersama Taiwan, yang dianggap China sebagai wilayah mereka, tapi telah diperintah secara independen sejak 1949.
Secara praktis, masuk dalam daftar berarti warga negara Rusia, perusahaan, atau pemerintah itu sendiri hanya dapat membayar utang kepada individu atau perusahaan manapun menggunakan mata uang rubel.
Menurut keputusan pemerintah, negara dan perusahaan Rusia akan diizinkan membayar kreditur asing dalam rubel, dengan aturan ini berlaku untuk pembayaran lebih dari 10 juta rubel per bulan.
Rubel Rusia telah mencatat kerugian besar selama berhari-hari dan pada Senin kemarin, turun secara signifikan terhadap dolar AS dan euro.
Rusia Masih Lancarkan Serangan Meski Umumkan Gencatan Senjata

Pasukan Rusia melanjutkan serangan di kota pelabuhan strategis Mykolaiv, Senin (7/3/2022), kendati mereka sudah mengumumkan gencatan senjata dan akan membuka koridor kemanusiaan di empat kota.
Pejabat pun memperingatkan penduduk untuk tinggal di tempat penampungan mereka.
Dikutip dari CNN, gubernur regional Vitali Kim mengatakan dalam pesan Telegram, "Kita akan melakukan serangan. Musuh memasuki bandara kita."
Di saat yang sama, pertempuran sengit terjadi di sebelah utara hingga barat Kyiv, menurut pejabat Ukraina.
Baca juga: Pentagon: Rusia Rekrut Warga Suriah Jadi Tentara Bayaran di Ukraina
Baca juga: Efek Domino Konflik dengan Ukraina, FIFA Istimewakan Bursa Transfer Pemain di Rusia