Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Sebut Rusia akan Rekrut Warga Suriah untuk Perang di Ukraina
Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia akan merekrut warga Suriah untuk ikut ke medan pertempuran di Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, mengatakan bahwa Rusia akan merekrut warga Suriah untuk ikut berperang di Ukraina, Senin (7/3/2022).
Untuk diketahui, Moskow memasuki perang saudara Suriah pada 2015 di pihak rezim Presiden Bashar al-Assad, dan negara itu telah terperosok dalam konflik yang ditandai dengan pertempuran perkotaan selama lebih dari satu dekade.
Dikutip dari CNA, pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin sedang dalam misi perekrutan.
Putin berusaha membawa beberapa pejuang Suriah ke medan pertempuran di Ukraina.
Menurut Wall Street Journal, para pejabat AS mengatakan bahwa Rusia yang melancarkan invasi ke tetangganya di Eropa Timur pada 24 Februari, dalam beberapa hari terakhir merekrut pejuang dari Suriah dengan harapan mereka dapat membantu Moskow merebut Kyiv.
Baca juga: Berunding Damai, Menlu Ukraina dan Rusia Sepakat Bertemu di Turki Esok
Baca juga: Momen Tentara Ukraina Menikah di Tengah Invasi Rusia, Masih Pakai Seragam Militer
Seorang pejabat mengatakan kepada harian itu bahwa beberapa pejuang sudah berada di Rusia bersiap untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina.
Meski begitu, tidak jelas berapa banyak pejuang yang telah direkrut.
Para pejabat tidak akan berspekulasi tentang berapa banyak tentara bayaran yang bergabung dalam pertempuran, atau tentang kualitas para pejuang.
Namun, Pentagon mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan keakuratan laporan tersebut.
"Kami percaya bahwa laporan mereka (Rusia) mencari pejuang Suriah untuk menambah pasukan mereka di Ukraina, kami yakin itu benar," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan tersebut.
Tetapi dengan daya tembak yang sangat besar dan lebih dari 150.000 tentara yang dikerahkan untuk membantu Putin, Pentagon mengatakan perlu dicatat bahwa dia akan merasa perlu untuk merekrut tentara bayaran.

"(yang) menarik, Putin harus menyadari bahwa dirinya bergantung pada pejuang asing di sini," kata Kirby.
Tetapi Kirby mengakui bahwa Pentagon tidak memiliki "visibilitas yang sempurna" tentang siapa yang bergabung dengan tujuan tersebut.
Sebelumnya, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada wartawan secara langsung:
"Kami tahu bahwa mereka mencoba merekrut warga Suriah untuk berperang."