Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Batalyon Azov Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi, Diduga untuk Melawan Pasukan Muslim Chechnya

Beberapa waktu lalu Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
Twitter @ng_ukraine
Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi.

Dilansir Al Jazeera, aksi itu dilakukan anggota Batalyon Azov dan seolah-olah akan digunakan untuk melawan pasukan Chechnya yang mayoritas Muslim.

Diketahui, Chechnya mengerahkan pasukannya ke Ukraina untuk membantu invasi Rusia.

Batalyon Azov merupakan unit militer infanteri sayap kanan ultra-nasionalis yang dilaporkan menganut ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.

Unit operasi khusus ini memerangi pasukan separatis Rusia dalam Perang Donbas bersama militer Ukraina pada 2014.

Baca juga: Mengenal Resimen Azov, Neo-Nazi Ukraina yang Ingin Ditumpas Habis Vladimir Putin

Baca juga: Serangan Militer Rusia Hantam Sekolah, Katedral hingga Toko di Kota Terbesar Kedua Ukraina, Kharkiv

Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi.
Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi. (Twitter @ng_ukraine)

Sejak saat itu, Azov dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata reguler.

Dalam video yang diposting pada 27 Februari 2022 itu, seorang pria yang memakai penutup kepala terlihat mencelupkan peluru ke dalam sesuatu yang diduga lemak babi.

Pria yang disebut anggota pejuang Azov tersebut melakukan aksinya beberapa kali sambil bicara kepada pasukan Chechnya.

"Saudara-saudara Muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga."

"Silakan pulang. Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya, selamat tinggal," ujar pria tersebut.

Meskipun diintegrasikan ke dalam militer resmi, para pejuang Azov dilaporkan tetap mengenakan lencana Wolfsangel yang digunakan oleh sejumlah divisi Nazi selama Perang Dunia II.

Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menyinggung soal unit-unit semacam ini di dalam militer Ukraina.

Inilah yang memicunya meluncurkan "operasi militer khusus untuk de-militerisasi dan de-Nazifikasi Ukraina".

Militer Rusia dalam jumpa pers juga mengklaim bahwa 'Batalyon Nazi' merupakan bagian penting dari perlawanan terhadap serangan mereka.

Sebelumnya, Ramzan Kadyrov, Kepala Republik Chechnya sekaligus sekutu Putin mengatakan bahwa ia telah mengerahkan pasukan ke Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved