Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sikap China dalam Perang Rusia vs Ukraina, Menteri Luar Negeri China Angkat Suara

Tak hanya negara adidaya seperti AS, perang Rusia vs Ukraina juga menjadi perhatian China.

grayline.com
Tembok Besar China Jinshanling - 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina menyita perhatian dunia.

Tak hanya negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), perang negara tetangga di Eropa Timur itu juga menjadi perhatian negara besar China.

China dalam hal ini mennetukan sikapnya untuk menempatkan diri di posisi antara Rusia dan Ukraina.

Terbaru, seperti diberitakan CNN, China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi, melakukan terobosan baru.

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Pasukan Terjun Payung Mendarat di Kharkiv, Serangan 3 Penjuru

Langkah maju dilancarkan Wang Yi untuk membangun komunikasi dengan pemerintahan Ukraina.

Wang Yi disebut telah melakukan panggilan telepon dengan  Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Posisi China

Adapun, China memposisikan diri memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan di Ukraina.

Hal itu dilakukan setelah diplomat top Ukraina meminta bantuan menteri luar negeri China dalam menengahi gencatan senjata invasi Rusia.

“China selalu mendukung dan mendorong semua upaya diplomatik yang kondusif untuk penyelesaian damai krisis Ukraina, menyambut baik peluncuran negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina."

"Dan berharap kedua pihak akan melanjutkan proses dialog dan negosiasi serta mencari solusi politik yang mengakomodasi masalah keamanan yang sah dari kedua belah pihak," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Wang Wenbin dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu.

Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Pada hari Selasa, Menlu China Wang Yi melakukan panggilan telepon dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.

Hasilnya, Ukraina bersedia untuk menjaga komunikasi dengan China dan China memediasi untuk realisasi gencatan senjata.

Kuleba juga mengatakan kepada CNN Christiane Amanpour pada hari Selasa bahwa China siap untuk mencari solusi damai dalam pembicaraan diplomatik untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Mariupol Ukraina Dikepung dari 3 Arah, Jumlah Korban Bertambah Setiap Hari

Dia juga meminta Wang untuk mengambil keuntungan dari pengaruh mereka terhadap Putin, hubungan mereka dengan Rusia, dan mendesak Putin untuk segera menghentikan perang ini.

Komentar Wenbin muncul sehari setelah China mulai mengevakuasi warganya dari Ukraina.

Tidak seperti warga negara dari banyak negara lain, warga negara China di Ukraina tidak menerima instruksi untuk meninggalkan negara itu sebelum invasi Rusia dimulai.

Sebelum serangan Rusia, para pejabat China menolak peringatan dari Amerika Serikat dan sekutunya bahwa langkah agresif dari Moskow sudah dekat.

Namun, China tampaknya mengubah arah minggu ini.

Sekitar 400 siswa yang berbasis di kota pelabuhan Laut Hitam Odessa, dan 200 lainnya dari ibu kota, Kyiv, meninggalkan negara itu pada hari Senin, menurut tabloid milik pemerintah Global Times, yang mengutip Kedutaan Besar China di Ukraina.

1.000 warga lainnya diperkirakan akan dievakuasi ke negara-negara tetangga pada Selasa.

Hari Ketujuh Perang

Perang Rusia vs Ukraina telah menginjak hari ketujuh.

Operasi militer terus dilangsungkan pasukan Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Pada Rabu (2/3/2022), Rusia mengklaim telah menguasai Kherson, kota pelabuhan di selatan negara.

Sementara, serangan roket menghantam  gedung di Kharkiv menimbulkan 21 orang tewas dan 112 terluka.

Baca juga: Dilanda Perang, IMF Janji Bantu Perekonomian Ukraina

Ini rangkumannya berdasarkan kabar terbaru dari BBC.

1. Timur Laut Kharkiv

Pasukan terjun payung Rusia telah mendarat dan berjuang untuk menguasai kota, menurut militer Ukraina.

Ada laporan bahwa serangan roket telah menghantam gedung departemen kepolisian regional dan bagian dari Universitas Karazin.

Setidaknya 21 orang tewas dan 112 terluka dalam penembakan, menurut walikota kota.

Kharkiv adalah kota terpadat kedua di Ukraina.

Hanya berjarak 30 mil dari perbatasan dan sebagian besar berbahasa Rusia

2. Kherson Dikuasai

Pasukan militer Rusia menyebar  di selatan Ukraina.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah merebut kota Kherson di selatan.

Wali kota mengatakan kota itu masih di bawah kendali Ukraina tetapi pemerintah setempat mengatakan Kherson benar-benar dikepung oleh pasukan Rusia.

Wali kota pelabuhan strategis Mariupol mengatakan kota itu terus-menerus diserang.

Baca juga: Uni Afrika Sesalkan Tindakan Rasisme di Perbatasan Ukraina

3. Konvoi Besar di Kiev:

Konvoi besar kendaraan lapis baja Rusia berjarak sekitar 15 mil dari Kiev, ibu kota Ukraina.

Rudal Rusia menargetkan menara TV di kota itu pada hari Selasa.

Dari serangan itu telah menewaskan lima orang dan menyebabkan lima lainnya terluka.

Dampaknya, siaran TV setempat sempat terganggu.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved