Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Puluhan Ribu Warga Ukraina Kembali dari Luar Negeri untuk Melawan Invasi Rusia

beberapa pria dan wanita Ukraina kembali ke negaranya dari seluruh Eropa untuk membantu mempertahankan tanah air hadapi invasi Rusia.

AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai "serangan roket yang mengerikan". Ledakan di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDYKA -  Sementara ratusan ribu warga Ukraina melarikan diri dari negara mereka, beberapa pria dan wanita Ukraina kembali ke negaranya dari seluruh Eropa untuk membantu mempertahankan tanah air mereka dalam menghadapi invasi Rusia.

Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan pada hari Minggu bahwa sekitar 22.000 orang telah menyeberang ke Ukraina sejak Kamis, ketika Rusia menginvasi negara itu.

Di pos pemeriksaan Medyka, di Polandia tenggara, banyak yang berdiri dalam antrean minggu pagi untuk menyeberang ke Ukraina.

"Kita harus mempertahankan tanah air kita. Siapa lagi jika bukan kita?" kata seorang pria berkumis di depan sekitar 20 sopir truk Ukraina yang berjalan ke pos pemeriksaan untuk memasuki Ukraina. Mereka datang dari seluruh Eropa untuk kembali ke Ukraina.

Baca juga: Partai Gelora Minta Konflik Rusia-Ukraina Tak Dijadikan Ide Liar untuk Tunda Pemilu 2024

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Siaga Tinggi Hadapi Invasi Lanjutan ke Ukraina

Seorang pria lain dalam kelompok itu mengatakan: "Orang-orang Rusia harus takut. Kami tidak takut."

Kelompok para supir truk itu menolak untuk memberikan nama dan identitas mereka, atau hanya memberikan nama depan mereka, demi menjaga keamanan diri mereka dan keluarga.

Denis, 28, yang telah menghabiskan enam bulan bekerja di lokasi konstruksi di Polandia, mengatakan dia kembali ke Ukraina.

"Saya sendiri di sini di Polandia. Mengapa saya harus berada di sini? Jadi saya kembali, untuk tanah air," kata Denis, dengan bendera nasional biru-kuning Ukraina kecil di jaket musim dinginnya.

"Saya ingin kembali bergabung dengan tentara, untuk bertarung. Kita akan lihat, kita berharap kita akan menang," katanya.

Baca juga: Delegasi Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Perbatasan Belarusia, Dijadwalkan Gelar Dialog

Di kota terdekat Przemysl, Janiel, 27, juga bersiap untuk kembali. 

Dia adalah seorang insinyur dengan pendidikan tinggi. 

Ia telah bekerja di bidang konstruksi di Wroclaw, Polandia, tetapi tidak bisa tingal diam mengetahui tanah airnya sedang diserang.

"Saya berbicara dengan orang tua dan saya menangis. Dan saya memutuskan pada diri saya sendiri bahwa saya tidak bisa hanya menonton dan saya tidak bisa hanya tinggal di Polandia ketika Rusia menghancurkan kemerdekaan kita, menghancurkan kota-kota kita, membunuh warga negara kita, membunuh anak-anak kita, membunuh orang tua kita," katanya kepada AP.

Sebelum eksodus baru-baru ini, setidaknya ada 1 juta orang Ukraina di Polandia, bekerja atau belajar. 

Para wanita sering bekerja sebagai perawat dan pengasuh untuk orang tua di seluruh Uni Eropa.

Anak-anak mereka ditinggal dan diasuh nenek dan kakek mereka di Ukraina.

Seorang warga Ukraina nekat menghentikan konvoi tank militer Rusia.
Seorang warga Ukraina nekat menghentikan konvoi tank militer Rusia. (Capture video/ Daily Mail)

Lesa, 36, dari Lviv, berbicara kepada AP sesaat sebelum memasuki gedung pos pemeriksaan, mengikuti kakaknya ke Ukraina.

"Saya takut, tapi saya seorang ibu dan ingin bersama anak-anak saya. Apa yang bisa kau lakukan? Ini menakutkan tapi saya harus melakukannya," katanya.

Seorang wanita muda lainnya, Alina, mengatakan dia kembali untuk membawa anak-anaknya dan akan membawa mereka keluar dari Ukraina.

Di sisi perbatasan Ukraina, seorang pria mengarahkan mereka yang tiba ke tempat di mana mobil dan bus sedang menunggu untuk membawa mereka.

Republik Ceko, yang berbatasan dengan Polandia di barat daya, berencana untuk mendukung warga Ukraina yang tinggal di negaranya yang memutuskan untuk kembali ke tanah air mereka untuk berperang.

Baca juga: Peta Invasi Rusia: Ukraina Dikepung, Pasukan Putin Pegang Kendali Penuh di Sebagian Besar Wilayah

Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial sedang mempersiapkan bonus kepada keluarga yang akan kehilangan pendapatan jika " perlu bergabung dengan tentara (Ukraina)," kata Menteri Marian Jurecka.

Ada sekitar 200.000 pekerja Ukraina di Republik Ceko, mayoritas dari mereka laki-laki.

Pria Ukraina yang bepergian kembali ke Ukraina dapat naik kereta api secara gratis.

Mereka perlu melakukan perjalanan melalui Polandia atau Slovakia untuk mencapai Ukraina.(AP) 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved