Konflik Rusia Vs Ukraina
Menangis Tak Terima Kemerdekaan Negaranya Direnggut, Puluhan Ribu WN Ukraina di Luar Negeri Pulang
Puluhan ribu warga Ukraina yang berada di luar negeri dikabarkan memilih pulang untuk mempertahankan negaranya dari serangan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu warga Ukraina yang berada di luar negeri dikabarkan memilih pulang untuk mempertahankan negaranya dari serangan Rusia.
Penjaga Perbatasan Polandia pada Minggu (27/2/2022), mengungkapkan sekitar 22.000 warga Ukraina telah melintas untuk pulang.
Jumlah tersebut dicatat sejak Kamis (24/2/2022), ketika Rusia mulai menginvasi negara tersebut.
Pada pos pemeriksaan di Medyka, sebelah tenggara Polandia, banyak yang sudah berbaris sejak Minggu pagi untuk melintasi perbatasan ke Ukraina.
“Kami harus membela kampung halaman. Siapa yang akan melakukannya jika bukan kami,” ujar seorang pria dikutip dari Associated Press.
Pria tersebut mengatakannya di depan sebuah kelompok sekitar 20 orang pengemudi truk yang berjalan ke pos pemeriksaan untuk masuk ke Ukraina.
Mereka dating dari penjuru Eropa untuk kembali ke Ukraina.
Baca juga: Mantan Ratu Kecantikan Ukraina Anastasiia Lenna, Siap Angkat Senjata Perangi Tentara Rusia
“Rusia yang seharusnya takut. Kami tidak takut,” ujar pria lainnya di kelompok tersebut.
Anggota kelompok tersebut menolak memberikan nama mereka, atau hanya mau memberikan nama depannya saja, mengutip kekhawatiran terhadap keamanan mereka dan keluarganya.
Pria lainnya, Denis, 28 tahun, yang menghabiskan waktu 6 bulan bekerja di tempat konstruksi di Polandia, menegaskan ia pulang ke Ukraina, termpat di mana segala miliknya berada.
“Saya sendirian di Polandia. Kenapa saya harus berada di sini? Jadi saya pergi ke negara saya,” ujarnya.
“Saya ingin kembali bergabung dengan tentara, untuk berjuang. Kita lihat saja. Kami harap kami bisa menang,” tambah Denis.
Baca juga: Partai Ummat Minta Indonesia Ambil Peran Jadi Penengah Konflik Rusia-Ukraina
Di kota terdekat, Pzemysl, Janiel, 27 tahun, juga bersiap untuk kembali ke Ukraina.
Ia saat ini bekerja di kontstruksi di Wroclaw, Polandia, namun tak bisa diam saja melihat negaranya diserang.
“Saya berbicara dengan keluarga dan menangis. Saya memutuskan tak bisa diam saja melihatnya, dan tak bisa tinggal di Polandia saat Rusia menghancurkan kemerdekaan kami, kota kami, membunuh warga, anak-anak dan orang tua kami,” tuturnya.
Sebelum penyerangan Rusia ke Ukraina, diperkirakan setidaknya ada 1 juta warga Ukraina di Polandia, bekerja maupun sekolah.
Para perempuan Ukraina biasanya bekerja sebagai pengasuh dan pengurus untuk orang tua di negara Uni Eropa tersebut.
Mereka biasanya meninggalkan anak mereka di Ukraina bersama kakek-neneknya, atau kerabat lainnya.
Baca juga: Putin Targetkan Invasi Rusia di Ukraina Selesai dengan Kemenangan pada 2 Maret
Salah satunya adalah Lesa, 36 tahun dari Lviv, yang mengikuti saudaranya pulang ke Ukraina.
“Saya takut, tetapi saya seorang ibu dan ingin bersama anak-anak saya. Apa yang bisa saya lakukan? Ini mengerikan, tetapi saya harus melakukannya,” ujar dia.
Sementara itu, perempuan lainnya, Alina menegaskan ia kembali ke Ukraina untuk membawa anaknya keluarnya dari Ukraina.
“Kami harus melakukannya. Kami warga Ukraina harus membawa anak kami pergi, demi mengizinkan mereka untuk bertarung,” ujarnya. (Associated Press/Kompastv)