Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Klaim Lumpuhkan 800 Lebih Infrastruktur Militer Milik Ukraina
Militer Rusia mengklaim telah melumpuhkan 800 lebih infrastruktur militer milik Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Sabtu (26/2/2022) hari ini merupakan hari ketiga invasi Rusia kepada Ukraina.
Rusia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya telah menghancurkan lebih dari 800 insfrastruktur militer milik Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (26/2/2022).
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov turut membeberkan infrakstruktur Ukraina yang hancur.
Igor mengatakan ada 14 lapangan terbang militer, 19 pos komando, 24 sistem rudal anti-pesawat S-300 dan 48 stasiun radar milik Ukraina yang hancur.
Tak hanya itu, sebanyak 8 kapal angkatan laut milik Ukraina juga ikut terdampak.
Igor juga menyebut pihaknya menembakkan rudal jelajah pada Ukraina, semalam.
Baca juga: Mantan Dubes Prediksi Dua Skenario Putin Dalam Serangan ke Ukraina
Baca juga: Suara Rentetan Tembakan Hingga Ledakan Picu Kepanikan Warga Kiev
Ia mengklaim serangan rudal itu ditargetkan hanya pada infrastruktur militer Ukraina, bukan rumah penduduk sipil.
Hal tersebut dia sampaikan seiringan dengan beredarnya foto penampakan sebuah apartemen penduduk di sekitar Kiev yang terkena tembakan rudal.
"Pada malam hari, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melancarkan serangan dengan senjata presisi jarak jauh, menggunakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan laut terhadap fasilitas infrastruktur militer Ukraina," kata Igor Konashenkov, dikutip dari CNN.com.

Ia kembali menekankan pihaknya hanya menargetkan pada infrastuktur pertahanan Ukraina.
"Saya tekankan sekali lagi bahwa api hanya ditujukan pada objek infrastruktur militer Angkatan Bersenjata Ukraina."
"Tidak termasuk kerusakan pada infrastruktur perumahan dan sosial," kata dia.
Sebuah Apartemen Tempat Tinggal di Kiev Terkena Rudal
Beredar di media sosial, sebuah foto bangunan apartemen penduduk di Kiev terkena rudal atau roket pada Sabtu (26/2/2022) pagi.
Dari foto yang beredar, menunjukkan rudal dari Rusia jatuh pada sekitar lantai 10 dari gedung itu, CNN melaporkan.
Belum diketahui secara jelas mengapa serangan rudal ini menyasar ke apartemen penduduk.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Gandum Meroket, Turki Jamin Warganya Tak Kekurangan Stok
Walikota Kiev, Vitaliy Klitschko, menyebut pihaknya telah menyiapkan posko darurat di sekitar kejadian.
Namun, belum diketahui pasti apakah ada korban akibat serangan itu.
Sementara itu, penampak apartemen yang hancur akibat serangan rudal juga diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba melalui akun Twitter-nya, Sabtu pagi.
"Kyiv, kota kami yang indah dan damai, selamat satu malam lagi di bawah serangan pasukan darat Rusia, rudal," tulisnya.
"Saya menuntut dunia: mengisolasi Rusia sepenuhnya, mengusir duta besar, embargo minyak, merusak ekonominya. Hentikan penjahat perang Rusia!," lanjut dia.
Militer Ukraina Sebut Lebih dari 3.500 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi
Pihak Kementerian Pertahanan Ukraina juga buka suara perihal hari ketiga invasi Rusia yang menyerang negaranya.
Militer Ukraina melaporkan kerugian yang dialami musuhnya, Rusia.
Ukraina mengklaim ada lebih dari 3.500 personel tentara Rusia tewas dalam perang, dikutip dari BBC, Sabtu (26/2/2022).
Hal itu disampaikan pihak militer Ukraina melalui halaman Facebook-nya.
Baca juga: Tentara Ukraina: Pasukan Rusia Menyerbu Kyiv dari Berbagai Arah
Selain korban pasukan Rusia yang tewas, Ukraina juga menahan sebanyak 200 tentara Rusia.
Mereka menambahkan bahwa Rusia juga telah kehilangan 14 pesawat, 8 helikopter, dan 102 tank sejauh ini, BBC belum memverifikasi klaim ini secara independen.
Sementara, Rusia sejauh ini juga belum mengakui adanya pasukannya yang menjadi korban.
Jumlah pasukan Rusia yang tumbang dalam konflik invasi ini juga disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar lewat postingan Facebook resminya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)