Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Klaim Berhasil Cegah Pasukan Rusia Masuk Kyiv usai Ledakkan Jembatan Sungai Teteriv
Ukraina mengklaim berhasil mencegah pasukan Rusia masuk ibu kota Kyiv usai meledakkan jembatan Sungaoi Teteriv.
TRIBUNNEWS.COM - Sirene terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, Jumat (25/2/2022) pagi, di tengah pasukan meledakkan jembatan untuk menghentikan invansi pasukan Rusia.
CNN menyaksikan sekelompok pasukan keamanan Ukraina meninggalkan markas polisi kota sambil membawa senjata dan amunisi.
Tampaknya, mereka menuju distrik utara di Obolon, di mana pertempuran dilaporkan terjadi.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan pengintai Rusia telah memasuki Obolon, yang terletak hanya beberapa mil dari pusat kota.
Lewat cuitannya, kementerian meminta warga distrik untuk melaporkan setiap gerakan yang mencurigakan.

Baca juga: Alasan Rusia Rebut Chernobyl, Jalur Paling Cepat ke Ibu Kota Ukraina, Peringatan untuk NATO
Baca juga: Tiga Jalur Invasi yang Bisa Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina
Ia juga menambahkan, "Buat bom molotov dan singkirkan penjajah."
Sebelum fajar, ledakan menerangi langit saat Rusia menargetkan kota itu menggunakan serangan rudal, menurut penasihat pemerintah Ukraina.
Tim CNN melaporkan mendengarkan dua ledakan besar di Kyiv tengah dan ledakan keras ketiga terjadi di kejauhan.
Diikuti setidaknya tiga ledakan lagi di barat daya kota beberapa jam kemudian.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan serangan udara telah meledakkan sebuah jembatan di atas Sungai Teteriv di Ivankiv, sekitar 50 kilometer sebelah utara Kyiv, sehingga berhasil mencegah pasukan Rusia maju menuju ibu kota.
Di hari yang sama, Presiden Ukraine Volodymyr Zelensky telah mengonfirmasi Pulau Zmiinyi - juga dikenal sebagai Pulau Ular - telah jatuh ke tangan pasukan Rusia, di mana semua pasukan penjaga tewas dalam pertempuran putus asa.
Pualu kecil yang terletak di Laut Hitam di wilayah Odessa ini memainkan peran penting dalam membatasai perairan teritorial Ukraina.
Zelensky pun memberikan penghormatan pada mereka yang tewas dalam invasi.
"Semua pembela Pulau Zmiinyi tewas, tapi tidak menyerah," katanya, dikutip dari news.com.au.
"Mereka akan dinobatkan sebagai pahlawan Ukraina."
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Pecah, Pakar Hukum Internasional Dorong Menlu RI Lakukan Shuttle Diplomacy
Baca juga: Petenis Rusia Medvedev Serukan Perdamaian Setelah Rusia Serang Ukraina, Tenis Jadi Hal Tak Penting