Konflik Rusia Vs Ukraina
Mengenal Chernobyl: Lokasi Tragedi Ledakan Nuklir Terbesar 1986, Sebabkan Ribuan Kanker Tiroid
Mengenal Chernobyl: Lokasi tragedi ledakan nuklir terbesar 1986 dan dampak radiasi nuklir terhadap ekosistem Bumi. Rusia saat ini menduduki Chernobyl.
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia dilaporkan memasuki Chernobyl pada Kamis (24/2/2022) pagi, sebelum menyeberang ke Ukraina.
Chernobyl terletak sekitar 130 km (80 mil) di utara ibu kota, Kyiv, dan dapat memberikan jalan masuk ke kota untuk pasukan penyerang.
Tiga reaktor pembangkit lainnya di Chernobyl semuanya ditutup pada tahun 2000 dan sejak itu Chernobyl dinonaktifkan, dikutip dari BBC.com.
Tingkat radiasi di daerah itu tetap lebih tinggi dari biasanya sejak kebocoran 1986, yang dicatat dalam mini-seri HBO eponymous pada 2019, yang membantu menjadikan situs itu sebagai objek wisata.
Saat ini, tidak ada orang yang tinggal di daerah itu dan pabrik tidak lagi aktif, setiap pertempuran aktif di wilayah itu dapat menyebabkan tumpahan limbah radioaktif.
Baca juga: Profil Ukraina: Awal Kemerdekaan dari Uni Soviet, Polemik Presiden Pro-Rusia, dan Hubungan dengan AS
Tragedi Ledakan Nuklir di Chernobyl

Kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986 adalah hasil dari desain reaktor Soviet yang cacat dan dioperasikan dengan personel yang tidak terlatih, dikutip dari World Nuclear.
Ledakan uap yang dihasilkan dan kebakaran melepaskan setidaknya 5 persen dari inti reaktor radioaktif ke lingkungan, dengan pengendapan bahan radioaktif di banyak bagian Eropa.
Dua pekerja pabrik Chernobyl meninggal karena ledakan pada malam kecelakaan, dan 28 orang lainnya meninggal dalam beberapa minggu akibat sindrom radiasi akut.
Komite Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Efek Radiasi Atom telah menyimpulkan, ada sekitar 5 ribu pasien kanker tiroid (yang mengakibatkan 15 kematian).
Namun, tidak ada bukti dampak kesehatan masyarakat yang besar yang disebabkan oleh paparan radiasi 20 tahun setelah kecelakaan itu.
Sekitar 350 ribu orang dievakuasi karena kecelakaan itu.
Tragedi nuklir di Chernobyl adalah konsekuensi langsung dari isolasi Perang Dingin dan kurangnya budaya keselamatan.
Kecelakaan itu menghancurkan reaktor Chernobyl, menewaskan 30 operator dan petugas pemadam kebakaran dalam waktu tiga bulan, dan beberapa kematian lebih lanjut kemudian.
Satu orang tewas di tempat dan yang kedua meninggal di rumah sakit setelah menderita cedera.
Satu orang lainnya dilaporkan meninggal pada saat itu karena trombosis koroner.
Awalnya, Sindrom radiasi akut (ARS) didiagnosis pada 237 orang di lokasi dan terlibat dalam pembersihan dan kemudian dikonfirmasi dalam 134 kasus.
Dari jumlah tersebut, 28 orang meninggal akibat ARS dalam beberapa minggu setelah kecelakaan.
Sembilan belas pekerja lainnya kemudian meninggal antara tahun 1987 dan 2004, tetapi kematian mereka tidak serta merta dapat dikaitkan dengan paparan radiasi saja.
Tak seorang pun di luar lokasi menderita efek radiasi akut meskipun sebagian kecil.
Namun, adanya kanker tiroid yang didiagnosis pada pasien anak-anak sejak kecelakaan pada saat itu kemungkinan besar disebabkan oleh asupan yodium radioaktif.
Selain itu, sebagian besar wilayah Belarus, Ukraina, Rusia, dan sekitarnya juga terkontaminasi nuklir dalam berbagai tingkat.
Bencana Chernobyl adalah peristiwa unik dan satu-satunya kecelakaan dalam sejarah tenaga nuklir komersial di mana mengakibatkan kematian massal.
Desain reaktornya unik dan dalam hal ini kecelakaan itu tidak begitu relevan dengan industri nuklir lainnya di luar Blok Timur saat itu.
Namun, hal itu menyebabkan perubahan besar dalam budaya keselamatan dan kerja sama industri, khususnya antara Timur dan Barat, sebelum berakhirnya Uni Soviet.
Mantan Presiden Gorbachev, mengatakan, kecelakaan Chernobyl merupakan faktor yang penting dalam keruntuhan Uni Soviet.
Baca juga: Rusia Masuk Kyiv, Menlu Ukraina Kecam Serangan Roket yang Mengerikan
Efek Radiasi Nuklir
Dikutip dari ICANW, berikut ini beberapa dampak radiasi nuklir:
1. Satu Senjata Nuklir Sangat Dahsyat
Satu senjata nuklir dapat menghancurkan sebuah kota dan membunuh sebagian besar penduduknya.
Beberapa ledakan nuklir di kota-kota modern akan membunuh puluhan juta orang. Korban dari perang nuklir besar antara AS dan Rusia akan mencapai ratusan juta.
2. Kerusakan Tidak Terbatas
Penghancuran ekstrem yang disebabkan oleh senjata nuklir tidak dapat dibatasi pada sasaran militer atau kombatan.
3. Menyebabkan Radiasi
Senjata nuklir menghasilkan radiasi pengion, yang membunuh atau membuat makhluk hidup sehat menjadi sakit setelah terpapar radiasi nuklir.
Nuklir juga dapat mencemari lingkungan dan memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang, termasuk kanker dan kerusakan genetik.
4. Mengganggu Iklim Global
Kurang dari satu persen senjata nuklir di dunia dapat mengganggu iklim global dan mengancam sebanyak dua miliar orang dengan kelaparan dalam kelaparan nuklir.
Ribuan senjata nuklir yang dimiliki oleh AS dan Rusia dapat menyebabkan musim dingin nuklir.
Selain itu dapat menghancurkan ekosistem penting, tempat semua kehidupan bergantung.
5. Menyebabkan Krisis Besar
Umumnya manusia tidak akan dapat bekerja di area yang hancur dan terkontaminasi radioaktif.
Bahkan satu ledakan nuklir di kota modern akan membebani sumber daya bantuan bencana yang ada.
Perang nuklir akan membanjiri sistem bantuan apa pun yang bisa kita bangun sebelumnya.
Pengungsi dari perang nuklir akan menghasilkan krisis pengungsi yang lebih besar dari yang pernah kita alami.
6. Kerusakan meluas
Baik diledakkan atau tidak, senjata nuklir menyebabkan kerusakan yang meluas terhadap kesehatan dan lingkungan.
7. Biaya Produksi Mahal
Biaya pengeluaran untuk senjata nuklir dapat mengurangi sumber daya yang terbatas dari layanan sosial yang vital.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Menhan Prancis: Senjata Nuklir Tidak Boleh Digunakan
Rusia Menduduki Chernobyl

Parlemen Ukraina melaporkan, sejak Rusia pindah ke Chernobyl, tingkat radiasi gamma telah terlampaui di sejumlah besar titik pengamatan.
Dikutip dari BBC.com, seorang pejabat kementerian pertahanan Rusia mengatakan tingkat latar belakang normal.
Rusia adalah salah satu operator nuklir paling berpengalaman di dunia, kata Claire Corkhill, profesor bahan limbah radioaktif dari Universitas Sheffield.
Dia telah bekerja sebagai bagian dari upaya pembersihan internasional di Chernobyl selama enam tahun terakhir, bahkan mengunjungi situs tersebut tiga kali.
Keberhasilan paling signifikan dalam kolaborasi ini adalah pembangunan kubah seberat 32 ribu ton baru-baru ini di sekitar reaktor radioaktif, yang didanai dengan biaya $ 1,5 miliar (£ 1,1 miliar) oleh lebih dari 30 negara.
Dikutip dari ABC Net, Chernobyl dekat dengan perbatasan dengan Belarus dan tepat di utara ibu kota Ukraina, Kyiv.
Rusia tidak membuat pernyataan resmi tentang niatnya untuk situs Chernobyl.
Pemerintah Ukraina, militer Rusia yang tidak disebutkan namanya, dan para ahli, semuanya mengemukakan penjelasan yang berbeda tentang mengapa Moskow merebut fasilitas itu.
Moskow belum membuat komentar resmi tentang niatnya dengan bekas situs pembangkit listrik itu.
Namun, sumber keamanan Rusia mengatakan kepada Reuters, Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer.
Pasukan Rusia berkumpul di "zona eksklusi" Chernobyl di Belarus sebelum menyeberang ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Bencana Nuklir Chernobyl