Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Curhat Presiden Ukraina: Pada Akhirnya Kami Harus Mempertahankan Diri Tanpa Bantuan NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa negaranya akhirnya 'membela dirinya sendiri' tanpa ada bantuan dari negara lainnya.

Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris selama Konferensi Keamanan Munich di Munich, Jerman selatan, pada 19 Februari 2022. Selama Konferensi Keamanan Munich ke-58 yang berlangsung dari 18-20 Februari 2022, para diplomat dan pakar internasional bertemu untuk membahas topik seperti tatanan global, keamanan manusia dan transnasional, pertahanan atau keberlanjutan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa negaranya akhirnya 'membela dirinya sendiri' tanpa ada bantuan dari negara lainnya.

"Kami akhirnya membela negara kami sendiri. Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun," kata Zelenskyy.

Pernyatan tersebut ia sampaikan dalam pidato video kepada bangsanya, yang diposting di saluran Telegramnya pada Jumat waktu setempat.

Dikutip dari laman TASS, Jumat (25/2/2022), dalam kata-katanya, tidak ada yang siap menjamin bahwa Ukraina pada akhirnya akan menjadi anggota NATO.

Baca juga: Invasi Rusia Hari Kedua: 137 Warga Ukraina dan 50 Tentara Rusia Tewas, 100 Ribu Warga Mengungsi 

"Semua orang takut, semua orang diam. Mereka menjawab bahwa mereka bersama kami, namun tidak siap menjadikan kami anggota aliansi," tegaa Zelenskyy.

Kendati demikian, pada saat yang sama, pemimpin Ukraina ini berterima kasih kepada mitra atas dukungannya.

"Saya berterima kasih kepada setiap negara, yang membantu Ukraina dengan perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata," jelas Zelenskyy.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Rusia pada Kamis pagi bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Baca juga: Ikut Soroti Perang Rusia dan Ukraina, Arie Untung Berharap Indonesia Dijauhkan dari Konflik

Ia mengklaim langkah ini diambil untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Hal yang sama disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia yang meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, namun terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.

Selain itu, kementerian itu juga menekankan, tidak ada ancaman apapun yang ditujukan terhadap penduduk sipil Ukraina.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved