Konflik Rusia Vs Ukraina
Alasan Rusia Rebut Chernobyl, Jalur Paling Cepat ke Ibu Kota Ukraina, Peringatan untuk NATO
Rusia resmi merebut Chernobyl pada Kamis (24/2/2022). Mengapa Rusia ingin merebut wilayah tersebut?
Pengambilalihan Chernobyl oleh Rusia telah dikonfirmasi penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Podolyak.
Ia mengatakan pengambil alihan Chernobyl oleh Rusia merupakan satu diantara ancaman paling serius di Eropa.
Podolyak pun menyebut keamanan Chernobyl tak bisa dipastikan usai direbut Rusia.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya, dikutip dari Reuters.
"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," tambahnya.
Deretan Sanksi AS untuk Rusia
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia sebagai tanggapan atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Sanksi AS tersebut bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia, lembaga keuangannya, dan aksesnya ke teknologi.
"Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya,” kata Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih pada Kamis (24/2/2022).
Pasar saham Rusia jatuh ke level terendah dalam empat setengah tahun pada hari Kamis, dan mata uangnya, rubel, mencapai rekor terendah versus greenback.
Baca juga: Utusan Rusia: Tekad Barat Beri Sanksi bagi Tiap Negara yang Membangkang Bahayakan Tatanan Dunia
Baca juga: Berita Foto : Kecaman dari Penjuru Dunia atas Invasi Rusia ke Ukraina

Sekarang, langkah-langkah yang lebih ketat digunakan untuk menekan ekonomi Rusia, menghambat pertumbuhannya, meningkatkan biaya pinjaman, meningkatkan inflasi dan mengintensifkan arus keluar modal.
Administrasi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi menargetkan semua 10 lembaga keuangan terbesar Rusia dan memberlakukan langkah-langkah pengendalian ekspor yang akan mengurangi lebih dari separuh impor teknologi tinggi Rusia.
Langkah tersebut termasuk memotong bank terbesar Rusia dari sistem keuangan AS dan menjatuhkan sanksi pada bank terbesar kedua Rusia, dan membekukan asetnya yang menyentuh sistem keuangan AS.
Sanksi terhadap entitas keuangan utama Rusia termasuk pengenaan "pemblokiran penuh dan sanksi akun koresponden dan hutang, dan pembatasan utang dan ekuitas, pada lembaga yang memegang hampir 80 persen aset sektor perbankan Rusia", kata Gedung Putih.
“Skala agresi Putin dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap tatanan internasional memerlukan tanggapan tegas, dan kami akan terus mengenakan biaya berat jika dia tidak mengubah arah,” tambah pemerintahan Biden dalam sebuah pernyataan.