Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Sebut 50 Pasukan Rusia Tewas dan Enam Pesawat Tempur Hancur
Militer Ukraina mengatakan sekitar 50 pasukan Rusia tewas dan enam pesawat tempur Rusia, Kamis (24/2/2022).
Putin juga mengklaim bahwa Rusia tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina tetapi akan bergerak untuk "demiliterisasi" dan membawa mereka yang melakukan kejahatan ke pengadilan.

Seperti diketahui, wilayah yang sekarang disebut Ukraina, Rusia, dan Belarusia adalah bagian dari Kievan Rus.
Kievan Rus adalah negara adidaya abad pertengahan yang berpusat di tepi Sungai Dnieper, hampir 1.200 tahun yang lalu.
Namun, Rusia dan Ukraina memiliki bahasa, sejarah, dan politik yang berbeda.
Putin telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina adalah "satu", bagian dari "peradaban Rusia" yang juga mencakup negara tetangga Belarusia.
Sementara itu, Ukraina menolak klaim Putin tersebut.
Ukraina mengalami dua revolusi pada 2005 dan 2014. Keduanya menolak supremasi Rusia.
Ukraina malah mencari jalan untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Putin pun sangat marah dengan kemungkinan adanya pangkalan NATO di perbatasannya jika Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Baca juga: Rusia Mulai Serang Ukraina, Harga Emas Dunia Mendekati 2.000 Dollar AS
Baca juga: Kemlu RI: 11 WNI Tinggal di Ukraina Timur, Mayoritas ada di Kyiv
Sebab NATO adalah aliansi militer yang didirikan lantaran persaingan blok Barat dengan Uni Soviet dan sekutunya pasca-Perang Dunia II.
Anggota NATO diisi negara-negara sekutu Amerika seperti Inggris.
Konflik Rusia dan Ukraina 2014
Konflik Rusia dan Ukraina sebenarnya telah terjadi sejak 2014.
Saat itu, Ukraina menggulingkan presiden yang pro-Rusia yakni Viktor Yanukovych.