Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Rusia Ke Ukraina, Komisi I DPR: Junjung Tinggi Kedaulatan Negara, Patuhi Hukum Internasional

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai, bahwa invasi penuh Rusia atas Ukraina merupakan urusan internal kedua negara.

Editor: Johnson Simanjuntak
SS YouTube Al Jazeera
Kepulan asap membumbung di wilayah Ukraina menyusul perintah Presiden Rusia Vladimir Putin kepada militernya agar melakukan operasi militer penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan melakukan invasi ke Ukraina, dan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Demikian yang dilaporkan Daily Mail pada Kamis (24/2/2022) pagi.

Putin mengatakan dia ingin 'demiliterisasi', bukan menduduki negara itu.

Presiden Rusia itu meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang.

Merespons hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai, bahwa invasi penuh Rusia atas Ukraina merupakan urusan internal kedua negara.

Untuk itu, Dave menilai saat ini yang diperlukan adalah menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara-negara.

"Ya kita tepat menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara, hak masing-masing. Tidak boleh di langgar lah, kita harus patuh pada aturan hukum Internasional," kata Dave saat dihubungi Tribunnews, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Serang Infrastruktur Militer dan Penjaga Perbatasan

Terkait peryataan Presiden Putin yang melarang negara-negara lain untuk intervensi dan ikut campir urusan Rusia-Ukraina, Dave meminta agar terus menjadi perhatian semua pihak.

Terpenting, kata Dave, seluruh bangsa di dunia harus mengedepankan dan memastikan perdamaian di dunia.

"Yaa ini memang masalah internal ya, jadi kita lihat dulu sejauh mana kita bisa memastikan, bahwa terus terjaga perdamaian di seluruh antero dunia termasuk di sana," ucap Dave.

Sementara, soal keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di sekitaran wilayah tersebut agar terus memonitor kondisi yang ada.

Ia juga mendorong agar KBRI setempat terus memonitir pergerakan WNI. Sehibgga,  bila mana sudah waktunya untuk evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan baik.

"Kita tetap harus memantau juga, setau saya Kemlu sendiri sudah membuat skenario untuk mengeluarkan WNI memang keadaanya mendesak," jelasnya.

Diberitakan, Mengutip CNN, wartawan dan saksi mata di kota-kota di seluruh Ukraina telah melaporkan mendengar ledakan pada Kamis dini hari waktu setempat.

Ledakan terdengar di:

- Kyiv

Wartawan CNN di ibukota Ukraina mendengar ledakan dari timur ke arah bandara internasional kota.

Pengguna media sosial melaporkan mendengar beberapa ledakan di daerah Boryspil di timur ibu kota, di mana bandara internasional terletak sekitar 25 kilometer dari kota.

CNN belum mengkonfirmasi bahwa bandara tersebut menjadi sasaran.

- Kharkiv

Sebuah tim CNN di kota terbesar kedua di Ukraina, di timur laut negara itu, mendengar "ledakan keras yang terus menerus."

- Kramatorsk

Dua orang di kota timur, yang terletak sekitar 120 kilometer utara Donetsk yang dikuasai separatis, mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar setidaknya dua ledakan besar.

- Dnipro

Seorang penduduk pusat kota mengatakan kepada CNN bahwa mereka telah mendengar "beberapa ledakan."

- Mariupol

Dua warga mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar ledakan di timur kota, yang terletak di tenggara negara itu.

- Odessa

Sebuah tim CNN di kota pelabuhan Laut Hitam mendengar dua ledakan yang berjarak sekitar 20 menit.

- Zaporizhzhia

Sebuah tim CNN di kota tenggara mengatakan mereka mendengar setidaknya satu ledakan yang sangat jauh.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved