Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia Ke Ukraina, Komisi I DPR: Junjung Tinggi Kedaulatan Negara, Patuhi Hukum Internasional
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai, bahwa invasi penuh Rusia atas Ukraina merupakan urusan internal kedua negara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan melakukan invasi ke Ukraina, dan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Demikian yang dilaporkan Daily Mail pada Kamis (24/2/2022) pagi.
Putin mengatakan dia ingin 'demiliterisasi', bukan menduduki negara itu.
Presiden Rusia itu meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang.
Merespons hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai, bahwa invasi penuh Rusia atas Ukraina merupakan urusan internal kedua negara.
Untuk itu, Dave menilai saat ini yang diperlukan adalah menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara-negara.
"Ya kita tepat menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara, hak masing-masing. Tidak boleh di langgar lah, kita harus patuh pada aturan hukum Internasional," kata Dave saat dihubungi Tribunnews, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Serang Infrastruktur Militer dan Penjaga Perbatasan
Terkait peryataan Presiden Putin yang melarang negara-negara lain untuk intervensi dan ikut campir urusan Rusia-Ukraina, Dave meminta agar terus menjadi perhatian semua pihak.
Terpenting, kata Dave, seluruh bangsa di dunia harus mengedepankan dan memastikan perdamaian di dunia.
"Yaa ini memang masalah internal ya, jadi kita lihat dulu sejauh mana kita bisa memastikan, bahwa terus terjaga perdamaian di seluruh antero dunia termasuk di sana," ucap Dave.
Sementara, soal keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di sekitaran wilayah tersebut agar terus memonitor kondisi yang ada.
Ia juga mendorong agar KBRI setempat terus memonitir pergerakan WNI. Sehibgga, bila mana sudah waktunya untuk evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan baik.
"Kita tetap harus memantau juga, setau saya Kemlu sendiri sudah membuat skenario untuk mengeluarkan WNI memang keadaanya mendesak," jelasnya.
Diberitakan, Mengutip CNN, wartawan dan saksi mata di kota-kota di seluruh Ukraina telah melaporkan mendengar ledakan pada Kamis dini hari waktu setempat.
Ledakan terdengar di: