Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Sebut Rusia Sudah Buat Daftar Orang-orang Ukraina yang akan Ditangkap atau Dibunuh
Pasukan militer Rusia disebut telah membuat daftar orang-orang Ukraina yang akan dihabisi atau dikirim ke kamp jika invasi terjadi.
Amerika Serikat juga akan menggunakan alat sanksi yang paling kuat terhadap individu dan perusahaan Rusia tertentu dengan menempatkan mereka di daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus (SDN).
Dengan status itu, mereka secara otomatis keluar dari sistem perbankan AS, melarang perdagangan mereka dengan orang Amerika, dan membekukan aset mereka di AS, kata sumber.

Sumber mengatakan, paket itu bisa berubah hingga menit terakhir dan tidak jelas siapa targetnya.
Namun mereka yakin lembaga keuangan top Rusia termasuk VTB Bank, Sberbank, VEB, dan Gazprombank adalah target yang mungkin.
Ketegangan di Ukraina meningkat selama akhir pekan ini setelah pasukan Rusia memperpanjang latihannya di Belarus.
Hal ini meningkatkan ketakutan bagi Barat bahwa invasi akan segera terjadi.
Moskow diketahui telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di perbatasan Ukraina, tetapi Putin membantah tudingan akan melakukan serangan.
Gambar Satelit Tunjukkan Pergerakan Rusia
Menurut laporan The Guardian pada Senin (21/2/2022), citra satelit menunjukkan pasukan Rusia mengerahkan peralatan lapis baja ke pertanian, hutan, dan ladang.
Perusahaan citra satelit, Maxar, menyebut beberapa peralatan lapis baja itu hanya berjarak 15 km dari perbatasan Ukraina.
Gambar-gambar yang diambil pada Minggu (20/2/2022) di perbatasan Rusia dengan wilayah Luhansk yang dikuasai separatis Ukraina, menunjukkan perubahan dalam pola penyebaran tank, pengangkut personel lapis baja, artileri, dan peralatan pendukung.

Baca juga: Berbincang dengan Macron, Boris Johnson: Putin Siap Bahas Solusi Diplomatik Soal Krisis Ukraina
Baca juga: Update Krisis Ukraina: Beberapa Ledakan Terdengar di Donetsk, NATO Pindahkan Pejabat dari Ibu Kota
Analisis Maxar mencatat bahwa sebelumnya, penempatan di atau di dekat garnisun militer dan area pelatihan yang ada termasuk beberapa penempatan besar di atau dekat pangkalan militer di Soloti, Rusia.
Namun citra satelit terbaru tampaknya menunjukkan bahwa sebagian besar unit tempur dan peralatan pendukung yang dikumpulkan di Soloti telah meninggalkan daerah tersebut.
"Jejak kendaraan yang luas dan beberapa konvoi peralatan lapis baja terlihat di seluruh area," kata Maxar.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)