Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Peringatan AS ke PBB: Rusia Miliki Daftar Warga Ukraina yang akan Dibunuh atau Ditahan

AS telah memperingatkan PBB bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang akan dibunuh atau dikirim ke kamp jika terjadi invasi.

AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Novohnativka, wilayah Donetsk, pada 20 Februari 2022. - AS peringatkan bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang akan dibunuh atau ditahan jika terjadi invasi. 

"Kami selalu siap untuk diplomasi. Kami juga siap untuk menjatuhkan konsekuensi cepat dan berat jika Rusia memilih perang."

"Dan saat ini, Rusia tampaknya melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera," kata Psaki dalam sebuah pernyataan pada Minggu (20/2/2022) malam.

KTT yang diusulkan, menurut pernyataan Istana lysée, diusulkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron selama panggilan telepon back-to-back dengan Biden dan Putin pada hari Minggu.

Macron telah muncul sebagai perantara diplomatik ketika krisis di Eropa terungkap.

Dia bertemu Putin awal bulan ini di Moskow, dan berbicara dengan pemimpin Rusia itu melalui telepon dua kali pada hari Minggu.

Dikutip dari Al Jazeera, Istana Elysee mengatakan, Macron telah mengajukan kedua pemimpin pada pertemuan puncak tentang "keamanan dan stabilitas strategis di Eropa".

“Presiden Biden dan Putin sama-sama menerima prinsip pertemuan puncak semacam itu,” kata pernyataan itu.

Dia menekankan bahwa pertemuan seperti itu tidak mungkin dilakukan jika Rusia menginvasi Ukraina karena negara-negara Barat takut akan niatnya.

Gedung Putih kemudian mengkonfirmasi KTT yang direncanakan.

"AS berkomitmen untuk mengejar diplomasi sampai saat invasi dimulai," kata Sekretaris Pers Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

“Presiden Biden pada prinsipnya menerima pertemuan dengan Presiden Putin jika invasi tidak terjadi.”

“Kami juga siap untuk memberikan konsekuensi cepat dan berat jika Rusia memilih perang."

"Dan saat ini, Rusia tampaknya melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera,” tambahnya.

Masih mengutip CNN, para pejabat Prancis mengatakan upaya diplomasinya mencerminkan keinginan untuk mengeksplorasi setiap jalur yang tersedia untuk menghindari konflik.

Pernyataan kepresidenan Prancis mengatakan KTT akan diikuti oleh pertemuan berikutnya dari "pemangku kepentingan yang relevan untuk membahas keamanan dan stabilitas strategis di Eropa."

Baca juga: Berbincang dengan Macron, Boris Johnson: Putin Siap Bahas Solusi Diplomatik Soal Krisis Ukraina

Baca juga: Blinken Khawatir Rusia dan Belarus Lanjutkan Latihan Militer di Tengah Ketegangan Ukraina

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved