Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia akan Gelar Latihan Besar-besaran untuk Uji Kekuatan Nuklirnya
Rusia mengumumkan akan menggelar latihan besar-besaran untuk menguji kekuatan nuklirnya pada Sabtu (19/2/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengumumkan akan menggelar latihan besar-besaran untuk menguji kekuatan nuklirnya, Jumat (18/2/2021).
Dengan ketegangan Timur-Barat yang sudah mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dingin, militer Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin akan memantau latihan pasukan nuklir negara itu pada Sabtu.
Latihan tersebut akan melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal, di mana ini menjadi sebuah pengingat nyata tentang kekuatan nuklir Rusia.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pihaknya tidak melihat tanda-tanda penarikan pasukan Rusia seperti yang dijanjikan.
Tetapi malah melihat lebih banyak pasukan bergerak menuju perbatasan dengan Ukraina.
Baca juga: Jerman Sebut Rusia Bahayakan Perdamaian Eropa dan Ciptakan Perang Dingin Baru
Menurut Biden, hal ini merupakan indikasi bahwa Rusia telah siap menyerang Ukraina.
"Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina," kata Biden seperti dikutip AP News.
Biden menambahkan, AS memiliki alasan untuk percaya bahwa Rusia terlibat dalam operasi "bendera palsu"
Beberapa pihak khawatir konflik separatis yang telah berlangsung lama di Ukraina timur dapat menutupi hal itu.
Daerah itu menyaksikan penembakan yang intensif dan serangan siber yang nyata selama dua hari terakhir.
Baca juga: Rusia Rilis Tanggapan untuk AS Soal Jaminan Keamanan
Adapun ketakutan Barat fokus pada sekitar 150.000 tentara Rusia yang ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.
Rusia menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, tetapi telah lama menganggap Ukraina bagian dari lingkup pengaruhnya dan ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman eksistensial bagi mereka.
Tuntutan utama Rusia alam krisis ini adalah NATO berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Ukraina bergabung.
Tuntutan itu kemudian ditolak mentah-mentah oleh aliansi Barat.
Biden berencana untuk berbicara melalui telepon pada hari Jumat dengan para pemimpin trans-Atlantik tentang pembangunan militer Rusia dan melanjutkan upaya pencegahan dan diplomasi.
