Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tidak Ingin Ukraina Bergabung dengan NATO, Ini Alasannya
Rusia sangat khawatir Ukraina akan bergabung dengan aliansi NATO, ini akar alasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan terus meningkat di sepanjang perbatasan Rusia dengan Ukraina, di mana Moskow telah menambahkan jumlah militernya yang diperkirakan sekitar 130.000 tentara, Independent melaporkan.
Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali membantah dia memiliki niat untuk menyerang negara tetangga itu.
Namun Rusia telah mengajukan serangkaian tuntutan kepada Barat, termasuk diakhirinya perluasan keanggotaan NATO ke negara-negara bekas Soviet serta pembatasan aktivitas militer AS dan aliansinya di depan pintu Rusia.
NATO mengatakan akan mengirim kapal dan jet tempur tambahan untuk ditempatkan di Eropa timur, sementara AS dan Inggris menarik keluarga diplomat dari Ukraina.
Beberapa maskapai telah berhenti melakukan penerbangan komersial ke ibu kota.
Di sisi lain, Moskow telah memindahkan 30.000 tentara dan material ke negara tetangga Belarusia untuk latihan militer.
Baca juga: Warga Ukraina Bersiap untuk Kemungkinan Terburuk: Kami Harus Berjuang untuk Diri Kami Sendiri
Baca juga: Ini Akar Masalah Konflik Rusia dan Ukraina yang Diperkirakan akan Perang Besok

Kyiv menanggapi dengan melakukan latihan drone dan anti-tanknya sendiri.
Sementara itu, Putin telah diperingatkan oleh Joe Biden untuk jangan melintasi perbatasan ke Ukraina.
Biden mengatakan di Gedung Putih:
"Saya telah melakukan banyak diskusi dengan Rusia, dan khususnya dengan Putin."
"Saya tidak tahu apakah dia tahu apa yang akan dia lakukan, dan saya pikir dia harus menyadari bahwa itu akan menjadi kesalahan besar baginya untuk bergerak ke Ukraina."
"Dampaknya di Eropa dan seluruh dunia akan menghancurkan, dan dia akan membayar harga yang mahal."
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang dilanda skandal juga telah memperingatkan bahwa setiap tindakan Kremlin terhadap negara tetangganya akan menjadi bencana tidak hanya bagi Rusia, tapi akan menjadi bencana bagi dunia.
Ia mengatakan Inggris berdiri tepat di belakang kedaulatan dan integritas Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sementara itu telah bekerja tanpa lelah di bidang diplomatik.