Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tidak Ingin Ukraina Bergabung dengan NATO, Ini Alasannya

Rusia sangat khawatir Ukraina akan bergabung dengan aliansi NATO, ini akar alasannya.

Alexey DRUZHININ / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang produksi vaksin penyakit virus korona melalui tautan video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 22 Maret 2021. 

Ia bertemu dengan lawan mainnya dari Rusia Sergey Lavrov di Jenewa serta dengan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan para pemimpin aliansi NATO di Berlin.

Blinken mengimbau semua pihak untuk menghindari kembali ke ketegangan era Perang Dingin.

Di Moskow, Putin telah menjamu mitranya dari Prancis Emmanuel Macron dalam jamuan makan malam yang mewah.

Macron berusaha membujuk Putin untuk memundurkan pasukannya dan menghindari perang.

Putin mengambil kesempatan untuk mengancam akan terjadi konflik yang lebih luas di Eropa jika Ukraina diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Seorang tentara AS memeriksa senjatanya sebelum dikerahkan ke Eropa, 14 Februari 2021, di Fort Bragg, North Carolina. Anggota tentara AS yang berbasis di Fort Bragg, Carolina Utara, sedang mempersiapkan penyebaran ke Eropa saat krisis antara Rusia dan Ukraina meningkat.
Seorang tentara AS memeriksa senjatanya sebelum dikerahkan ke Eropa, 14 Februari 2021, di Fort Bragg, North Carolina. Anggota tentara AS yang berbasis di Fort Bragg, Carolina Utara, sedang mempersiapkan penyebaran ke Eropa saat krisis antara Rusia dan Ukraina meningkat. (ALLISON JOYCE / AFP)

Masalah pengucilan Ukraina dari NATO telah menjadi obsesi lama bagi Putin.

Putin menyebut runtuhnya Uni Soviet di bawah pendahulunya, Boris Yeltsin pada 1990-an sebagai "satu dekade penghinaan".

Presiden AS saat itu Bill Clinton memaksakan visi ketertibannya di Eropa (termasuk di Kosovo pada 1999) sementara Rusia tidak bisa berbuat apa-apa selain berdiri dan menonton, menurut pakar hubungan diplomatik James Goldgeier.

Yeltsin menulis surat kepada Clinton pada September 1993 mengungkapkan keprihatinan yang sama.

Ia mengatakan: "Kami memahami, tentu saja, bahwa setiap kemungkinan integrasi negara-negara Eropa Timur ke NATO tidak akan secara otomatis mengarah pada aliansi yang entah bagaimana berbalik melawan Rusia, tetapi ini penting untuk mempertimbangkan bagaimana opini publik kita mungkin bereaksi terhadap langkah itu."

Untuk mengatasi kecemasan tersebut, Undang-Undang Pendiri NATO-Rusia ditandatangani pada tahun 1997, sebuah perjanjian politik yang secara eksplisit menyatakan bahwa:

"Nato dan Rusia tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh."

Pada tahun 2002, Dewan NATO-Rusia dibentuk.

Namun Putin tetap dikatakan iri dengan apa yang dia anggap sebagai perluasan bertahap aliansi NATO ke arah timur.

Ia melihat nagara-negara bekas Soviet seperti Republik Ceko, Hongaria dan Polandia bergabung pada NATO pada tahun 1999, diikuti oleh Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia dan Slovenia di 2004.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved