Protes jilbab di sekolah India: Bagaimana masalah ini memicu protes besar-besaran dan menyebabkan sekolah-sekolah ditutup?
Beberapa institusi pendidikan di India telah ditutup karena terjadi demonstrasi hingga aksi kekerasan tentang penggunaan jilbab di sekolah.
Udupi adalah salah satu dari tiga distrik di wilayah pesisir Karnataka yang sensitif terkait urusan agama - basis pendukung kubu Partai Bharatiya Janata Party (BJP) sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi.
Para pengamat sering menggambarkan wilayah itu sebagai laboratorium politik mayoritas Hindu. BJP juga berkuasa di Karnataka.
Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka mengizinkan siswi mengenakan jilbab di kampus dan hanya meminta mereka melepasnya di dalam kelas.
Tetapi para pengunjuk rasa - yang semuanya mengenakan seragam wajib kuliah - berpendapat bahwa mereka juga harus diizinkan untuk menutupi rambut di dalam kelas.
"Kami memiliki beberapa guru laki-laki. Kami harus menutupi rambut kami di depan laki-laki. Itulah mengapa kami memakai jilbab," kata Almas AH, salah satu siswi, kepada BBC Hindi.
Para siswi itu membantah tuduhan bahwa mereka bertindak atas perintah Campus Front India - sayap siswa dari kelompok Islam radikal, Popular Front of India - yang mengadvokasi mereka.
Sebenarnya, bukan hal yang aneh melihat perempuan mengenakan jilbab dan burka (cadar penuh) di India, di mana simbol-simbol keyakinan ditampilkan di depan umum.
Tetapi, kepala sekolah mengatakan bahwa para guru perlu melihat wajah dan seragam murid untuk membantu mereka memastikan tidak ada diskriminasi di antara pelajar.
Pertemuan berulang antara murid, pejabat sekolah dan perwakilan pemerintah tidak bisa menyelesaikan kebuntuan.
Bagaimana bisa menyebar ke sekolah lain?
Isu perempuan Muslim berhijab telah muncul di beberapa sekolah lain di Karnataka sebelumnya, tetapi mulai mendapatkan momentum ketika foto-foto pengunjuk rasa perempuan di Udupi menjadi viral.
Segera, tindakan itu direspon oleh para pelajar Hindu di beberapa sekolah lain yang mulai datang ke kelas dengan mengenakan selendang safron - ini memaksa para pejabat untuk bersikap keras bahwa keduanya (pengguna jilbab dan selendang) tidak diperbolehkan di kampus.
Pekan lalu, sebuah video yang menunjukkan gerbang sekolah ditutup saat sekelompok siswa berhijab mau masuk - diambil di sebuah sekolah pra-universitas di Kundapur di distrik Udupi - telah menyebabkan kemarahan.
Kelompok pelajar Hindu - baik laki-laki maupun perempuan - juga mulai melakukan pawai melawan teman-teman sekelas mereka yang mengenakan jilbab.