Sabtu, 4 Oktober 2025

Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina Soal Invasi Rusia yang Mungkin Terjadi Februari

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden peringatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky soal invasi Rusia yang mungkin terjadi di bulan Februari.

Penulis: Rica Agustina
Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL
(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina. 

Pakar militer mengatakan Rusia mungkin menunggu kondisi tanah yang optimal untuk memindahkan alat berat ke Kyiv sebagai bagian dari invasi.

Karyawan menurunkan kargo pesawat dengan bantuan keamanan baru AS yang diberikan ke Ukraina
Karyawan menurunkan kargo pesawat dengan bantuan keamanan baru AS yang diberikan ke Ukraina (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Tentara Garda Nasional Tembaki Penjaga Keamanan di Fasilitas Militer Ukraina, Lima Orang Tewas

Baca juga: 4 Negara Dukung Gencatan Senjata Rusia dan Ukraina, Rusia akan Hadiri Pertemuan Diplomatik di Berlin

Delapan tahun lalu, Rusia menginvasi Semenanjung Krimea Ukraina pada akhir Februari.

Zelenskyy mengatakan bahwa dia dan Biden juga membahas kemungkinan dukungan keuangan tambahan untuk Ukraina.

Di sisi lain, AS mengumumkan bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan terbuka tentang apa yang disebut Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield sebagai "perilaku mengancam" Rusia pada hari Senin.

Dia mengatakan pengerahan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina dan tindakan destabilisasi lainnya menimbulkan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional dan Piagam PBB.

Juru bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa tanggapan dari AS meninggalkan sedikit landasan untuk optimisme.

"Namun selalu ada prospek untuk melanjutkan dialog, itu demi kepentingan kami dan Amerika," kata Peskov.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki sangat berhati-hati ketika ditanya apakah pemerintahan Biden melihat secercah harapan bahwa Rusia mengatakan mereka akan menjaga komunikasi tetap terbuka bahkan ketika mereka menyebut tidak memiliki optimisme.

"Kami tidak tahu apakah Rusia memainkan permainan diplomasi. Kami harap tidak," kata Psaki.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan tanggapan AS mengandung beberapa elemen yang dapat mengarah pada awal pembicaraan serius tentang masalah sekunder, tetapi menekankan bahwa dokumen tersebut tidak berisi tanggapan positif tentang masalah utama.

Itu adalah tuntutan Moskow agar NATO tidak berkembang dan aliansi itu menahan diri untuk tidak menggunakan senjata yang mungkin mengancam Rusia.

Baca juga: Ancaman Invasi di Depan Mata, Ukraina Imbau Atletnya di Olimpiade Tak Bicara dengan Atlet Rusia

Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Gencatan Senjata Permanen Harus Dipatuhi Tanpa Syarat

Peskov mengatakan reaksi Rusia akan segera datang.

Peskov menambahkan bahwa Putin dan Biden akan memutuskan apakah mereka perlu melakukan percakapan lagi setelah dua panggilan telepon bulan lalu.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kyiv telah melihat tanggapan AS sebelum dikirim ke Rusia.

Dia mengatakan bahwa penting bagi AS untuk tetap berhubungan dekat dengan Ukraina sebelum dan sesudah semua kontak dengan Rusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved