Jadi Satu-satunya Kandidat, Tedros Adhanom Ghebreyesus Dipastikan Terpilih Kembali sebagai Ketua WHO
Tedros Adhanom Ghebreyesus dipastikan akan kembali memimpin WHO, ia dapat dukungan luas dari berbagai negara.
Di luar pandemi, Tedros telah menghadapi rentetan kritik, termasuk dari negara-negara yang mendukung pencalonannya untuk masa jabatan kedua.
Tedros banyak dikritik atas penanganannya atas tuduhan pemerkosaan dan serangan seksual yang dilakukan pekerja kemanusiaan.
21 pelaku di antaranya adalah karyawan WHO yang menangani Ebola di Republik Demokratik Kongo antara 2018 dan 2020.
Tedros mengatakan kepada dewan bahwa dia "takut" dengan laporan-laporan itu.
Ia bersikeras bahwa WHO "tidak menoleransi eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan seksual".
Reformasi yang signifikan
Masa jabatan kedua Tedros kemungkinan akan didominasi oleh tugas berat memperkuat WHO, setelah Covid-19 mengekspos kelemahannya.
"Pandemi telah menyoroti tantangan yang kita hadapi; bahwa dunia tidak siap," katanya dalam sidang dua jam sebelum pemungutan suara Selasa.
Banyak negara menuntut reformasi yang signifikan, tetapi bentuknya belum ditentukan.
Beberapa negara khawatir WHO yang lebih kuat mungkin akan melanggar kedaulatan mereka.
Tedros juga menyerukan reformasi besar-besaran terhadap pembiayaan.
Dana peringatan dianggap kurang untuk menanggapi berbagai krisis yang dihadapi WHO di seluruh dunia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)