Siap Kerahkan 8.500 Tentara, Amerika Masih Pantau Pergerakan Militer Rusia di Perbatasan Ukraina
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan tentaranya ke sekitar Ukraina, sebagai respons aksi Rusia yang diduga akan menginvasi Kyiv.
Pengarahan untuk Biden juga membahas laporan intelijen terbaru bahwa militer Rusia tidak berhenti membangun kekuatan di sekitar Ukraina, kata para pejabat.
Pejabat pertahanan lainnya mengatakan Putin terus menambah lebih banyak unit militer dan mengalirkan pasukan ke daerah perbatasan di sekitar Ukraina.
"Dia semakin kuat, secara harfiah dari hari ke hari," kata pejabat pertahanan itu.
Para pejabat tidak akan mengatakan apakah Biden menyetujui gerakan apa pun.
Pejabat senior pemerintah memang mengatakan beberapa pasukan dan aset dapat diposisikan ulang dalam beberapa hari mendatang.
Jenderal Angkatan Udara Tod Wolters, komandan Komando Eropa AS dan komandan sekutu tertinggi Eropa, telah mempersiapkan opsi selama berminggu-minggu, kata pejabat pertahanan dan pejabat senior administrasi.
Wolters memiliki wewenang untuk menggerakkan beberapa pasukan di sekitar wilayahnya, tetapi dia terus memberi tahu Austin dan para pemimpin militer mengingat gawatnya situasi, kata para pejabat.
Sementara itu, NATO mengatakan Senin pagi bahwa pihaknya menempatkan pasukan tambahan dalam status siaga.
"NATO akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua Sekutu, termasuk dengan memperkuat bagian timur Aliansi."
"Kami akan selalu menanggapi setiap kerusakan lingkungan keamanan kami, termasuk melalui penguatan pertahanan kolektif kami," kata Stoltenberg.
Kapal angkatan laut Rusia memulai latihan di Laut Baltik yang berfokus pada pertahanan angkatan laut dan anti-pesawat pada hari Senin, kantor berita negara Rusia RIA Novosti melaporkan, menurut Reuters.
Juga Senin, militer AS dan NATO memulai Latihan Neptunus '22, yang mencakup pelatihan dengan sekutu NATO untuk kemampuan yang dapat digunakan melawan Rusia.
Sebagai bagian dari latihan, kelompok tempur kapal induk USS Harry S. Truman akan melakukan pelatihan serangan jarak jauh dan pelatihan perang anti-kapal selam dari Mediterania.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan latihan itu dirancang untuk menunjukkan kemampuan NATO untuk mengintegrasikan kemampuan serangan maritim kelas atas dari kelompok serangan kapal induk, untuk mendukung pencegahan dan pertahanan aliansi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)