Inggris Tuduh Rusia Berencana Bentuk 'Pemerintahan Boneka' Pro-Kremlin di Ukraina
Pemerintah Inggris menyebut Rusia sedang berusaha membangun pemerintahan pro-Kremlin di Ukraina sambil mempertimbangkan apakah akan menginvasi negara.
"Ukraina adalah negara yang merdeka dan berdaulat."
Baca juga: Beda dari Inggris, Jerman Mengaku Saat Ini Tak akan Pasok Senjata ke Ukraina
Baca juga: Ukraina Menklaim Rusia Merekrut Tentara Bayaran Untuk Berperang dan Mengirim Senjata ke Timur
Staf Kyiv: Ukraina Harus Anggap Serius Klaim Inggris
Ukraina menanggapi serius tuduhan pemerintah Inggris yang menyebut Rusia berencana membangun pemerintahan boneka di negaranya.
Dilansir The Guardian, Kantor Luar Negeri Inggris mengklaim bahwa Moskow dapat menggulingkan pemerintah dan mengangkat Yevhen Murayev, mantan anggota parlemen yang saat ini mengendalikan stasiun televisi pro-Rusia.

Murayev sendiri membantah bahwa dia terlibat dalam rencana apa pun.
Ia mengatakan kepada Observer bahwa dirinya sudah dilarang memasuki Rusia dan sedang berkonflik dengan sekutu dekat Vladimir Putin.
"Ini sangat tidak logis," katanya.
Baca juga: AS Beri Sanksi terhadap Pejabat Ukraina yang Punya Hubungan dengan Rusia
Baca juga: Jika Konfrontasi Militer Rusia Vs Ukraina Pecah, Seluruh Daratan Eropa Bisa Menjadi Medan Perang
Pada hari Minggu, Murayev mengatakan dia siap untuk membela nama baiknya terhadap tuduhan Inggris.
Tetapi seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa tuduhan rencana itu cocok dengan upaya Rusia untuk mempromosikan perselisihan di Ukraina.

Podolyak mengatakan kepada Reuters bahwa memang ada keraguan di antara orang-orang Ukraina apakah Murayev tokoh yang terlalu konyol untuk dipilih Kremlin untuk memimpin Ukraina.
Namun Rusia telah menopang tokoh-tokoh yang sebelumnya kecil dalam posisi kepemimpinan di Krimea yang dianeksasi dan Donbass yang dikuasai separatis.