Sabtu, 4 Oktober 2025

Profesor Jepang Sembuhkan Parkinson Gunakan Metronome

Dengan alat Metronome, banyak pasien Profesor Akito Hayashi bisa berjalan kembali dengan normal.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Profesor Akito Hayashi dari Universitas Juntendo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Profesor Akito Hayashi, dosen Universitas Juntendo Jepang mengungkapkan pasien Parkinson bisa sembuh dengan menggunakan Metronome.

"Saya meneliti sedikitnya sudah sejak 20 tahun lalu penyakit Parkinson dan menggunakan Metronome untuk penyembuhannya," papar Profesor Hayashi, Rabu (12/1/2022) dalam acara TV NHK Gatten.

Metronome adalah perangkat yang menghasilkan bunyi klik atau suara lain yang dapat didengar pada interval reguler yang dapat diatur oleh pengguna, biasanya dalam ketukan per menit (BPM).

Metronome dapat mencakup gerakan visual yang disinkronkan.

Musisi menggunakan perangkat untuk berlatih bermain dengan denyut nadi biasa.

Dengan alat Metronome tersebut, bahkan bisa diperoleh aplikasinya gratis di internet, banyak pasiennya telah bisa berjalan kembali dengan normal.

"Bahkan ada pasien saya yang terkena Parkinson berat sudah bisa berdansa kembali seperti orang normal lainnya," ujarnya.

Menurutnya, Parkinson adalah penyakit di otak yang jadi tidak teratur sehingga membuat perubahan mental dan perilaku pada manusia.

Baca juga: Bukan Facebook, Ternyata Sosial Media Ini yang Paling Diminati Warga Jepang

"Kita harus mengatur lebih lanjut otak tersebut dengan detak yang ada pada Metronome dengan rehabilitasi, dengan berlatih secara kontinu. Jadi tak perlu makan obat apa pun sebenarnya untuk Parkinson," ungkapnya.

Penyakit Parkinson adalah gangguan otak yang menyebabkan gemetar, kaku, dan kesulitan berjalan, keseimbangan, dan koordinasi.

Gejala Parkinson biasanya mulai secara bertahap dan semakin memburuk seiring waktu.

Seiring perkembangan penyakit, orang mungkin mengalami kesulitan berjalan dan berbicara.

Mereka mungkin juga mengalami perubahan mental dan perilaku, masalah tidur, depresi, kesulitan mengingat, dan kelelahan.

Baik pria maupun wanita dapat terserang penyakit Parkinson.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved