Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

AS Pangkas Durasi Isolasi Pasien COVID-19 Tak Bergejala, Ilmuwan Serukan Kekhawatiran

Amerika Serikat (AS) memangkas waktu isolasi untuk pasien COVID-19 tanpa gejala menjadi lima hari dan tanpa memerlukan tes negatif.…

Hyde juga mengemukakan pendapat senada Kurth. "Saya khawatir bahwa politiklah yang mendorong keputusan ini, bukan sains."

Sementara Hodcroft mengatakan solusi nyata untuk kekurangan staf di tempat kerja adalah dengan menurunkan jumlah kasus. "Dengan mengizinkan mereka yang masih bisa menularkan (virus) kembali ke lingkungan kerja, Anda dapat mengaktifkan penularan, membiarkan lebih banyak orang terinfeksi, dan berpotensi melanggengkan masalah," tegasnya.

Tekanan berat pada rumah sakit

Kekhawatiran lain adalah bagaimana rumah sakit akan mengurus pasien, jika tingkat infeksi meningkat lebih tinggi, sebagai akibat dari orang tanpa gejala yang tidak diisolasi cukup lama dan tes negatif tidak diperlukan.

Kurth memperingatkan, di negara-negara yang menghadapi gelombang yang dipicu oleh varian Omicron - seperti Inggris, Prancis, AS, dan Jerman - sejumlah besar kasus akan menyebabkan sistem perawatan kesehatan ambruk.

"Ini sepertinya saat yang buruk untuk melonggarkan pembatasan di saat varian Omicron menyebar begitu cepat, saya tidak bisa melihat bagaimana sistem rumah sakit akan mengatasi ini," kata Hyde.

Keputusan CDC muncul, ketika negara-negara lain mulai membahas perubahan aturan isolasi untuk orang-orang dengan tingkat vaksinasi yang berbeda.

Jerman saat ini sedang mempertimbangkan perubahan aturan isolasi untuk orang yang pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, jika mereka tidak memiliki gejala. Namun, tidak seperti dalam rekomendasi AS untuk kasus tanpa gejala, tes COVID-19 negatif masih diperlukan.

Ed: rap/as

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved