Sabtu, 4 Oktober 2025

Natal dan Tahun Baru 2022

Sejarah Pohon Natal di Beberapa Negara: Awalnya Diarak Keliling untuk Iklan Drama Kisah Alkitab

Berikut sejarah pohon Natal di beberapa negara, awalnya diarak keliling untuk iklan drama kisah Alkitab.

Penulis: Katarina Retri Yudita
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sambut Natal Mall Taman Anggrek Jakarta memasang Pohon Natal Raksasa dan ornamen-ornamen Natal lainnyam, Senin (21/12/2020). Pesta Natal yang mengangkat tema 'Christmas Merry and Bright', dalam kondisi pandemi Covid-19, Mal Taman Anggrek tetap mendekor interior mal dan memasang pohon Natal megah dikelilingi beberapa pohon cemara asli dihiasi bola-bola kecil berwarna . WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah pohon natal di beberapa negara, awalnya diarak keliling untuk iklan drama kisah Alkitab.

Pohon cemara secara tradisional telah digunakan untuk merayakan festival musim dingin bagi umat pagan dan Kristen selama ribuan tahun.

Umat pagan menggunakan cabang-cabang pohon cemara untuk menghias rumah mereka selama titik balik matahari musim dingin, seolah-olah musim semi sudah datang.

Di sisi lain, Bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk menghias kuil mereka di festival Saturnalia.

Baca juga: Fakta Menarik Lagu O Holy Night yang Jarang Diketahui Orang, Melegenda di Hari Natal

Namun, tradisi mereka sangat berbeda dengan yang masyarakat anggap sebagai pohon Natal sekarang.

Dikutip dari whychristmas.com, pohon cemara mulai digunakan sekitar seribu tahun yang lalu di Eropa Utara.

Awal mula pohon Natal digunakan

Pohon Natal mungkin awalnya disebut sebagai 'Pohon Surga' (cabang atau bingkai kayu yang dihias dengan apel).

Dulu, pohon tersebut digunakan dalam acara Misteri Jerman abad pertengahan atau Drama Keajaiban yang dimainkan di depan gereja selama Adven dan pada Malam Natal.

Dalam kalender orang-orang kudus gereja awal, 24 Desember adalah hari Adam dan Hawa.

Pohon Natal sering diarak keliling kota sebelum pertunjukan dimulai, sebagai cara untuk mengiklankan drama tersebut.

Drama itu menceritakan kisah-kisah Alkitab kepada orang-orang yang tidak bisa membaca.

Pohon Natal yang kita jumpai saat ini, dimulai sekitar akhir 1400-an hingga 1500-an.

Penggunaan pohon Natal pertama sempat menjadi perdebatan

Penggunaan pohon pertama yang didokumentasikan pada perayaan Natal dan Tahun Baru diperdebatkan antara kota Tallinn di Estonia dan Riga di Latvia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved