Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Pemimpin Afrika Sebut Negara-negara Kaya Munafik karena Berlakukan Pembatasan, Alih-alih Beri Vaksin

Afrika menuduh negara-negara kaya menjadi munafik karena memberlakukan pembatasan, alih-alih memberikan vaksin yang sangat dibutuhkan benua itu.

Penulis: Rica Agustina
Justin TALLIS / AFP
Gambar ilustrasi varian Omicron - Afrika menuduh negara-negara kaya menjadi munafik karena memberlakukan pembatasan, alih-alih memberikan vaksin yang sangat dibutuhkan benua itu. 

Adapun negara-negara yang membatasi perjalanan termasuk Amerika Serikat, yang melarang masuknya pelancong dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, dia sangat prihatin dengan sikap negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan Afrika.

Menurut Tedros, Afrika Selatan adalah negara yang telah melakukan hal benar tetapi malah mendapatkan hukuman dari negara-negara lain.

"Sangat memprihatinkan bagi saya bahwa negara-negara itu sekarang dihukum oleh orang lain karena melakukan hal yang benar," kata Tedros pada Rabu (1/12/2021) dikutip dari CNN.

Untuk itu, Tedros meminta semua negara untuk mengambil langkah-langkah penanganan Covid-19 yang rasional sesuai dengan peraturan kesehatan internasional.

"Kami menyerukan semua negara untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko yang rasional dan proporsional sesuai dengan peraturan kesehatan internasional," kata Tedros.

Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa larangan perjalanan telah membatasi kemampuan para peneliti Afrika Selatan untuk mengirimkan sampel virus ke luar negeri.

"Jadi ada implikasi lain untuk larangan perjalanan ini yang ada di luar sana," kata Kerkhove.

Kerkhove menambahkan, dia tidak ingin melihat suatu negara dihukum karena berbagi informasi tentang Covid-19.

"Kami tidak ingin melihat negara dihukum karena berbagi informasi, karena ini adalah cara WHO dan mitra kami, ini adalah bagaimana kami membuat penilaian dan bagaimana kami memberikan saran," katanya.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Menyebar di 38 Negara, WHO Sebut Belum Ada Laporan Kematian

Baca juga: Polisi Akan Bangun Ribuan Pos PPKM Level 3, Antisipasi Penyebaran Omicron Saat Libur Nataru

Ketidaksetaraan Vaksin

Varian baru tidak dapat dihindari selama sebagian besar orang di dunia tidak divaksinasi, kata ketua bersama Aliansi Pengiriman Vaksin Afrika Uni Afrika, dokter Ayoade Alakija.

"Kita harus menyerukan kepada dunia. Mereka mengucilkan dan memperlakukan kita dengan buruk," kata Alakija.

"Afrika perlu menemukan suara kolektif. Para pemimpin kita perlu bangun, mengenali pengaruh geopolitik yang mereka miliki dan menyadari bahwa mereka dapat melakukan sesuatu saat ini," sambungnya.

Diketahui, hanya 6 persen dari lebih 8 miliar vaksin yang diberikan secara global berada di Afrika.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved