Virus Corona
Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Eropa Perluas Suntikan Booster Vaksin dan Perketat Pembatasan
Negara-negara di Eropa memperluas suntikan booster dan memperketat pembatasan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara di Eropa tengah memperluas suntikan booster dan memperketat pembatasan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Eropa meluncurkan rencana untuk memvaksinasi anak-anak dan memperketat beberapa pembatasan.
Dilansir Al Jazeera, Slovakia telah melakukan penguncian selama dua minggu.
Sementara, pemerintah Ceko mengumumkan keadaan darurat 30 hari yang melibatkan penutupan bar dan klub serta larangan festival Natal.
Jerman pada hari Kamis (25/11/2021) telah melewati ambang 100.000 kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Afrika Selatan Deteksi Varian Baru Covid-19, Disebut Lebih Menular
Baca juga: Strain Covid-19 yang Lebih Buruk dari Varian Delta Ditemukan di 3 Negara
Eropa tengah berada di puncak gelombang Covid-19 terbaru, melaporkan satu juta infeksi baru setiap dua hari.
Saat ini, Eropa menyumbang hampir dua pertiga dari infeksi baru di seluruh dunia.
Komisi Eropa mengusulkan bahwa penduduk Uni Eropa perlu mendapat suntikan booster jika mereka ingin melakukan perjalanan ke negara lain di blok musim panas mendatang tanpa perlu tes atau karantina.
Di Prancis, pihak berwenang mengumumkan bahwa suntikan booster akan tersedia bukan hanya di atas 65-an dan bagi yang memiliki masalah kesehatan mendasar, tetapi untuk semua orang berusia di atas 18 tahun.
Banyak negara meluncurkan atau meningkatkan penggunaan suntikan booster, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginginkan orang yang paling rentan di seluruh dunia untuk divaksinasi penuh terlebih dahulu.
Afrika mempercepat kampanye inokulasi setelah pengiriman vaksin akhirnya meningkat.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) pada hari Rabu (24/11/2021) merekomendasikan booster vaksin untuk semua orang dewasa, dengan prioritas bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Menurut Institut Robert Koch untuk penyakit menular, jumlah kasus harian baru di Jerman mencapai rekor 75.961 pada Kamis dan total kematiannya mencapai 100.119 sejak awal pandemi.
Vaskin untuk Usia Muda
Ada dorongan yang berkembang di beberapa negara Eropa untuk menyuntik vaksin kepada anak-anak yang lebih muda.
Pengawas obat-obatan UE pada hari Kamis menyetujui penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech pada anak berusia 5 hingga 11 tahun dengan dosis yang lebih rendah, setelah mengizinkannya untuk anak-anak berusia 12 tahun pada bulan Mei.
Komisi Eropa akan mengeluarkan keputusan akhir, kemungkinan pada hari Jumat (26/11/2021).
Polandia, Hongaria, dan Republik Ceko sedang bersiap untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil setelah persetujuan Badan Obat Eropa, meskipun pengiriman dosis yang lebih rendah tidak akan jatuh tempo hingga 20 Desember.

Di Prancis, di mana jumlah infeksi berlipat ganda setiap 11 hari, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan dia akan meminta regulator kesehatan untuk memeriksa apakah anak berusia 5 hingga 11 tahun harus dapat divaksinasi.
WHO mengatakan, hampir setengah juta nyawa di seluruh Eropa telah diselamatkan karena vaksinasi, di antara orang-orang berusia 60 tahun ke atas sejak peluncuran vaksin dimulai.
Pembatasan Lebih Ketat
Keadaan darurat yang diumumkan oleh Republik Ceko memungkinkan pemerintah untuk memerintahkan pembatasan kehidupan publik.
Pihak berwenang di sana memerintahkan bar dan klub tutup pada pukul 10 malam, melarang pasar Natal dan membatasi kehadiran di acara budaya dan olahraga pada 1.000 orang.
Penguncian dua minggu Slovakia sejak Kamis mengikuti negara tetangga Austria, yang memulai penguncian pada hari Senin.
Slovakia, dengan salah satu tingkat vaksinasi terendah di Uni Eropa, melaporkan situasi kritis di rumah sakit dan infeksi baru yang menduduki puncak tabel global.
Pihak berwenang memerintahkan semua kecuali toko dan layanan penting ditutup dan melarang orang bepergian ke luar distrik mereka kecuali pergi bekerja, sekolah, atau dokter.
Pertemuan lebih dari enam orang dilarang.
Pihak berwenang Prancis mengatakan aturan mengenakan masker wajah akan diperketat dan pemeriksaan izin kesehatan yang digunakan untuk masuk ke tempat-tempat umum akan ditingkatkan.
Tetapi para pejabat mengatakan tidak perlu mengikuti negara-negara Eropa yang telah menerapkan kembali penguncian.
Baca juga: Jerman Berduka atas 100.000 Kematian karena COVID-19
Baca juga: PAHO Peringatkan Kasus Covid-19 di Amerika Berpotensi Ikuti Tren Eropa
Di Jerman, pemimpin Partai Hijau Annalena Baerbock mengatakan pemerintah baru, yang terdiri dari Sosial Demokrat (SPD), Partai Hijau dan Demokrat Bebas (FDP), telah menetapkan waktu 10 hari untuk memutuskan apakah pembatasan lebih lanjut diperlukan.
Sebagian besar Jerman telah memperkenalkan aturan untuk membatasi akses ke aktivitas di dalam ruangan bagi orang-orang yang telah divaksinasi atau telah pulih.
Di Belanda, jumlah pasien virus corona di rumah sakit telah mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak awal Mei, dan para ahli telah memperingatkan bahwa rumah sakit akan mencapai kapasitas penuh dalam waktu kurang dari seminggu jika virus tidak terkendali.
(Tribunnews.com/Yurika)