Jumat, 3 Oktober 2025

Profil Malala Yousafzai, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda 2014

Malala Yousafzai, dikenal sebagai pemenang hadiah Nobel Perdamaian termuda pada 2014, berikut ini profil singkatnya.

IG Malala Yousafzai
Malala Yousafzai, dikenal sebagai pemenang hadiah Nobel Perdamaian termuda pada 2014, berikut ini profil singkatnya. 

Pada Oktober 2014, Malala Yousafzai menjadi orang termuda yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian di usia 17 tahun.

Malala Yousafzai menerima penghargaan tersebut bersama aktivis hak anak India, Kailash Satyarthi.

Ia pertama kali dinominasikan untuk Nobel pada 2013 tetapi tidak menang.

Pada Maret 2014, Malala Yousafzai kembali dinominasikan.

Pidato selamat yang disampaikan Perdana Menteri Pakistan Nawas Sharif menyebut Malala Yousafzai sebagai kebanggaan Pakistan.

"Ia telah membuat orang-orang sebangsanya bangga," katanya.

"Prestasinya tak tertandingi dan tiada bandingnya. Anak perempuan dan laki-laki di dunia harus memimpin perjuangan dan komitmennya," tegas Nawas.

Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan Malala Yousafzai sebagai "pendukung perdamaian yang berani dan lembut yang, melalui tindakan sederhana pergi ke sekolah, menjadi global guru."

Pada April 2017, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menunjuk Malala Yousafzai sebagai Utusan Perdamaian PBB untuk mempromosikan pendidikan anak perempuan.

Pengangkatan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh PBB untuk periode awal dua tahun.

Malala Yousafzai juga diberikan kewarganegaraan kehormatan Kanada pada April 2017. 

Ia merupakan orang keenam dan termuda dalam sejarah negara itu yang menerima kehormatan itu.

Baca juga: Peraih Nobel Malala Yousafzai Khawatirkan Nasib Perempuan Afghanistan

Baca juga: Muncul sebagai Cover Vogue, Ini 9 Fakta Menarik Malala Yousafzai

Kutipan populer dari Malala Yousafzai

"Pendidikan bukan timur atau barat. Pendidikan adalah pendidikan dan itu hak setiap manusia.”

"Jika saya memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, itu akan menjadi peluang besar bagi saya, tetapi jika saya tidak mendapatkannya, itu tidak penting karena tujuan saya bukan untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian, tujuan saya adalah untuk mendapatkan perdamaian dan tujuan saya adalah untuk melihat pendidikan setiap anak.”

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved