Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Ledakan Kembar dan Tembakan Terjadi di Dekat Rumah Sakit Militer Afghanistan, 19 Orang Tewas

Terjadi dua kali ledakan di dekat RS Militer Sardar Mohammad Daoud Khan di Kabul, Afghanistan pada Selasa (2/11/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Bilal Guler/Anadolu Agency
Terjadi dua kali ledakan di dekat rumah sakit militer Sardar Mohammad Daoud Khan di Kabul, Afghanistan pada Selasa (2/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi dua kali ledakan dan tembakan di dekat Rumah Sakit Militer Sardar Mohammad Daoud Khan di Kabul, Afghanistan pada Selasa (2/11/2021).

Diwartakan Al Jazeera, saksi mata dan juru bicara pemerintah Afghanistan mengonfirmasi insiden ini. 

Wakil juru bicara Imarah Islam, Bilal Karimi, mengatakan kepada pers, terjadi dua ledakan di pintu masuk rumah sakit di distrik 10 Kabul itu.

Saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera, ledakan terjadi karena bom mobil.

Dikatakan pasukan keamanan sudah dikerahkan ke lokasi.

Baca juga: Keluarga Korban Kecam Taliban yang Berikan Penghormatan Kepada Pelaku Bom Bunuh Diri

Baca juga: Pengungsi Afghanistan Ancam Berkemah di Kantor UNHCR Medan Jika Tak Dipindahkan ke Negara Ketiga

Terjadi dua kali ledakan di dekat rumah sakit militer Sardar Mohammad Daoud Khan di Kabul, Afghanistan pada Selasa (2/11/2021).
Terjadi dua kali ledakan di dekat rumah sakit militer Sardar Mohammad Daoud Khan di Kabul, Afghanistan pada Selasa (2/11/2021). (Bilal Guler/Anadolu Agency)

Sedikitnya 19 orang tewas dan 43 luka-luka ketika dua ledakan diikuti oleh tembakan menghantam rumah sakit militer terbesar Afghanistan ini, jelas sumber Kementerian Dalam Negeri.

Sebelumnya, jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Saeed Khosty mengatakan bahwa ada korban dalam ledakan itu, tetapi belum mengkonfirmasi jumlahnya.

Berdasarkan foto-foto yang beredar, tampak kepulan asap setelah ledakan di bekas zona diplomatik di wilayah Wazir Akbar Khan di Kabul tengah itu.

Belum ada klaim dalang dari ledakan kembar ini.

Namun media lokal, Bakhtar, melaporkan pengakuan saksi bahwa ada sejumlah pejuang ISIS-K yang masuk ke rumah sakit.

Menurut saksi, mereka sempat bentrok dengan pasukan keamanan.

Seorang petugas kesehatan di rumah sakit yang berhasil menyelamatkan diri mengaku mendengar ledakan besar.

Setelah itu terdengar bunyi tembakan selama beberapa menit.

Sekitar 10 menit kemudian, kata tenaga kesehatan itu, terjadi ledakan kedua yang lebih besar.

Pemandangan setelah ledakan bom menghantam masjid komunitas Syiah di provinsi Kandahar, Afghanistan pada 15 Oktober 2021. Ledakan bom menghantam saat salat Jumat.
Pemandangan setelah ledakan bom menghantam masjid komunitas Syiah di provinsi Kandahar, Afghanistan pada 15 Oktober 2021. Ledakan bom menghantam saat salat Jumat. (AFP)

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Taliban Akhirnya Muncul di Depan Publik, Kunjungi Madrasah di Afghanistan

Kendati demikian, dia tidak yakin apakah ledakan dan tembakan itu terjadi di dalam kompleks rumah sakit.

Diketahui Rumah Sakit Militer Daoud Khan merupakan fasilitas medis terbesar di Afghanistan.

Pasukan Khusus Taliban sudah dikerahkan menuju tempat kejadian, menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri.

Musibah ledakan kembar ini menambah daftar panjang serangan mematikan di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara.

ISIS-K, afiliasi kelompok teroris Islamic State (IS), melakukan serangkaian serangan di masjid hingga sejumlah fasilitas umum di Afghanistan.

Siapa ISIS-K?

ISIS-K
ISIS-K (Washington Examiner)

ISIS-K merupakan afiliasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau juga disebut ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) yang aktif di Asia Tengah dan Asia Selatan.

Cabang kelompok teroris ini muncul beberapa bulan setelah militan IS (Islamic State) melakukan serangan di Suriah dan Irak.

ISIS-K bermula dari pejuang Taliban Pakistan yang bersembunyi di perbatasan Afghanistan karena terusir oleh operasi militer.

Ekstremis lain yang memiliki pemahaman sama dengan orang-orang ini turut bergabung.

Beberapa diantaranya yakni pejuang Taliban Afghanistan yang tidak puas dengan kelompok mereka sendiri karena dianggap berpikiran moderat dan ingin damai.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved