Selasa, 30 September 2025

Konflik di Afghanistan

Pentagon: ISIS-K di Afghanistan Bisa Menyerang AS dalam Waktu 6 Bulan

Pentagon menilai kelompok militan Islamic State (IS) di Afghanistan atau ISIS-K memiliki kemampuan untuk menyerang AS dalam waktu 6 bulan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/AAMIR QURESHI
Unit pasukan khusus pejuang Taliban Fateh (kiri), berjaga bersama dengan pejuang lainnya di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri menggantung di fase terakhir operasi pengangkutan udara militer AS dari Kabul, dengan Presiden Joe Biden memperingatkan serangan lain sangat mungkin terjadi sebelum evakuasi berakhir. AFP/Aamir QURESHI 

Namun Kahl memperkirakan bahwa Al Qaeda di Afghanistan dapat menimbulkan masalah yang lebih kompleks, mengingat hubungannya dengan Taliban.

Ikatan itulah yang memicu intervensi militer AS di Afghanistan pada 2001 menyusul serangan 11 September Al Qaeda di New York dan Washington.

Taliban disebut telah menyembunyikan para pemimpin Al Qaeda.

Kahl mengatakan Al Qaeda membutuhkan waktu "satu atau dua tahun" untuk memulihkan kemampuan melakukan serangan di luar Afghanistan terhadap Amerika Serikat.

Oleh karena itu, Kahl menerangkan, AS perlu mengacaukan kelompok-kelompok militan itu agar baik Al Qaeda maupun ISIS-K tidak bisa menyerang AS.

Sayangnya upaya ini sulit dilakukan jika tidak ada pasukan AS di Afghanistan.

Amerika Serikat sendiri belum memiliki kesepakatan dengan negara tetangga Afghanistan terkait upaya kontraterorisme.

Baca juga: Kabar Pemain Voli Wanita Afghanistan Dipenggal Taliban, Pelatih Membenarkan tapi Keluarga Membantah

Baca juga: Di PBB, Wanita Afghanistan Tuntut Janji Taliban: Kami Banyak Dibicarakan tetapi Tak Didengarkan

Siapa ISIS-K?

ISIS-K merupakan afiliasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau juga disebut ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) yang aktif di Asia Tengah dan Asia Selatan.

Cabang kelompok teroris ini muncul beberapa bulan setelah militan IS (Islamic State) melakukan serangan di Suriah dan Irak.

ISIS-K bermula dari pejuang Taliban Pakistan yang bersembunyi di perbatasan Afghanistan karena terusir oleh operasi militer.

Ekstremis lain yang memiliki pemahaman sama dengan orang-orang ini turut bergabung.

Beberapa diantaranya yakni pejuang Taliban Afghanistan yang tidak puas dengan kelompok mereka sendiri karena dianggap berpikiran moderat dan ingin damai.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan