Pelari Jarak Jauh Kenya, Agnes Tirop Ditemukan Tewas di Rumahnya, Suami Jadi Buron
Pelari jarak jauh Kenya, Agnes Tirop ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (13/10/2021). Saat ini, sang suami masih buron.
Pada Olimpiade 2020 pada bulan Agustus, Tirop finis tepat di luar perebutan medali untuk nomor 5.000m putri, tertinggal dari peraih medali perunggu Ethiopia Gudaf Tsegay dengan selisih 0,75 detik.
Selain medali perunggu 10.000m di Kejuaraan Atletik Dunia 2017 dan 2019, Tirop juga tampil mengesankan di luar lintasan.
Pada bulan September, ia mencatat waktu 30 menit dan satu detik di Herzogenaurach, Jerman, saat ia mengambil 28 detik dari rekor 10km road race lama yang dibuat pada tahun 2002.
"Sangat meresahkan, sangat disayangkan dan sangat menyedihkan bahwa kami kehilangan seorang atlet muda dan berbakat, pada usia muda 25 tahun, telah membawa begitu banyak kejayaan bagi negara kami," kata presiden Kenya Uhuru Kenyatta.
Baca juga: Tewasnya Selebgram Gabby Petito Ternyata karena Dicekik, Tunangan yang Jadi Sosok Kunci Masih Hilang
Baca juga: Aldo Rizki Zulkarnain, Atlet Layar Muda Papua Sukses Raih Emas Punya Cita-cita Jadi Anggota TNI
"Lebih menyakitkan lagi bahwa Agnes, seorang pahlawan Kenya karena banyak hal, sangat menyakitkan kehilangan masa mudanya karena tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang yang egois dan pengecut," tambahnya.
Presiden mendesak aparat penegak hukum untuk menangkap tersangka pembunuhan Tirop.
"Saya mendesak aparat penegak hukum kita untuk melacak dan menangkap para pelaku pembunuhan Agnes sehingga mereka dapat menjalani kekuatan hukum penuh," imbuh Presiden.
Duka Bagi Seluruh Komunitas Atletik
Mantan juara Olimpiade ganda dan presiden Atletik Dunia Sebastian Coe memimpin penghormatan dari olahraga tersebut, menggambarkan Tirop sebagai salah satu pelari jarak jauh wanita terbaik dunia selama enam tahun terakhir.
Dia menambahkan bahwa kematian Tirop menjadi pukulan bagi seluruh komunitas atletik.
"Athletics telah kehilangan salah satu bintang mudanya yang paling cemerlang dalam keadaan yang paling tragis.
"Ini adalah pukulan yang mengerikan bagi seluruh komunitas atletik, terutama untuk keluarganya, teman-temannya dan Atletik Kenya dan saya mengirim ucapan belasungkawa yang paling tulus," tambahnya.
Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, memanggil Tirop sebagai atlet muda yang memiliki bakat dan cemerlang.
Bakat yang ia miliki memberi harapan dan inspirasi bagi begitu banyak orang.

Sementara itu, sponsor atlet Adidas mengatakan, warisan Tirop akan selamanya hidup dalam ingatan kita.
Michel Boeting, yang merupakan agen olahraga untuk banyak pelari terkemuka Kenya, membagikan cuitan di Twitter.
"Kami tidak akan pernah lagi melihat gaya lari yang agung itu. Kami tidak akan pernah lagi melihat Anda mengangkat tangan dalam perayaan."
"Tapi yang terburuk adalah kami tidak akan pernah melihat senyum indahmu lagi. Kamu hebat. Senang mengenalmu," tulisnya.
(Tribunnews.com/Yurika)