Pelari Jarak Jauh Kenya, Agnes Tirop Ditemukan Tewas di Rumahnya, Suami Jadi Buron
Pelari jarak jauh Kenya, Agnes Tirop ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (13/10/2021). Saat ini, sang suami masih buron.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Pelari jarak jauh Kenya, Agnes Tirop, ditemukan tewas di rumahnya, di kota barat Iten.
Peraih medali perunggu kejuaraan dunia dua kali itu ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (13/10/2021).
Dikutip dari BBC, polisi menemukan Tirop tewas dengan darah di lantai.
"Ketika (polisi) masuk ke rumah, mereka menemukan Tirop di tempat tidur dan ada genangan darah di lantai," kata Tom Makori, kepala polisi daerah itu.
"Polisi mendapati dia ditikam di leher, yang kami percaya itu adalah luka pisau, dan kami percaya itulah yang menyebabkan kematiannya."
Baca juga: Kim Jong Un Sebut Persenjataannya Hanya untuk Pertahanan, Salahkan Tekanan dari AS dan Korea Selatan
Baca juga: Seorang Pria Bersenjata Panah Melakukan Serangan Sporadis di Norwegia, Lima Orang Tewas
Polisi mengatakan, suami dari wanita berusia 25 tahun tersebut menghilang.
"Suaminya masih buron, dan penyelidikan awal memberi tahu kami bahwa suaminya adalah tersangka karena dia diketahui keberadaannya. Polisi berusaha menemukan suaminya sehingga dia bisa menjelaskan apa yang terjadi pada Tirop," imbuhnya.
Makori menambahkan, polisi yakin CCTV di rumah dapat membantu penyelidikan mereka.
Tirop juga ditemukan tewas dengan luka tusuk di perutnya, kata beberapa sumber kepada BBC.
"Atletik Kenya putus asa untuk mengetahui tentang kematian mendadak peraih medali perunggu dunia 10.000m Agnes Tirop," kata badan atletik negara itu.
"Kami masih bekerja untuk menggali lebih banyak detail seputar kematiannya. Kenya telah kehilangan permata yang merupakan salah satu raksasa atletik yang paling cepat naik daun di panggung internasional, berkat penampilannya yang menarik di lintasan."
Kesuksesan Agnes Tirop
Kesuksesan internasional pertama Tirop saat dirinya berhasil memenangkan medali perunggu dunia junior 5.000m pada tahun 2012 dan 2014.
Ia juga mendapat medali perak lintas negara junior dunia pada tahun 2013.
Dua tahun kemudian, ia memenangkan kejuaraan Lintas Negara Senior Dunia di Cina, menjadi wanita termuda kedua setelah Zola Budd yang mendapat emas.
