Sabtu, 4 Oktober 2025

Dukung Palestina dan tolak novelnya diterjemahkan ke Bahasa Ibrani oleh penerbit Israel, pengarang Irlandia Sally Rooney terjebak kontroversi

Sally Rooney mengatakan penolakan dilakukan sebagai bentuk dukungan atas gerakan memboikot Israel karena berbagai kebijakannya terhadap Palestina,

Pengarang Irlandia Sally Rooney terjebak dalam kontroversi setelah menolak novel barunya diterjemahkan ke dalam Bahasa Ibrani, bahasa resmi Israel, oleh perusahaan penerbit Israel.

Penulis yang dikagumi itu mengatakan penolakan dilakukan sebagai bentuk dukungan atas seruan memboikot Israel sehubungan dengan berbagai kebijakannya terhadap Palestina.

Dikatakan merupakan "kehormatan" jika novel terbarunya Beautiful World, Where Are You diterjemahkan ke Ibrani oleh perusahaan yang sikap politiknya sama dengannya.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan boikot terhadap Israel adalah bentuk antisemitisme.

Baca juga:

Rooney telah mengeluarkan pernyataan untuk menjernihkan tindakannya sesudah muncul tuduhan bahwa ia tidak mengizinkan novelnya diterjemahkan ke Bahasa Ibrani sama-sekali.

Tuduhan ini mencuat setelah Rooney dilaporkan menolak upaya penerbit Israel, Modan, untuk mendapatkan lisensi menerjemahkan karya barunya tersebut.

Kata Sally Rooney, ia justru "sangat bangga" dua buku sebelumnya - Conversations With Friends (2017) dan Normal People (2018) - diterjemahkan ke Bahasa Ibrani, "untuk saat ini, saya memilih untuk tidak menjual lisensi penerjemahan buku ke penerbit yang berbasis di Israel".

Novel Beautiful World, Where Are You (Sept 2021)
EPA
Beautiful World, Where Are You dirilis bulan lalu dan telah mendapat sambutan positif.

Dengan merujuk laporan Human Rights Watch (HRW) yang menuduh Israel melakukan kejahatan apartheid, Sally Rooney mengatakan keputusannya diambil sebagai dukungan atas gerakan pro-Palestina. Gerakan itu bernama Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), atau Boikot, Divestasi dan Sanksi, yang menyerukan boikot total terhadap Israel.

Ditambahkan ia tidak bisa, "menerima kontrak baru dengan perusahaan Israel yang tidak secara terbuka menjaga jarak dari apartheid dan mendukung hak-hak rakyat Palestina yang sudah ditetapkan PBB.

"Hak menerjemahkan ke Bahasa Ibrani untuk novel saya masih tersedia, dan jika saya bisa mencari jalan menjual lisensi ini sesuai dengan petunjuk boikot tingkat institusi BDS, saya akan sangat senang dan bangga melakukannya."

Israel bantah tudingan apartheid

Apartheid adalah kebijakan pemisahan ras dan diskriminasi yang diterapkan oleh pemerintah minoritas kulit putih terhadap mayoritas penduduk kulit hitam di Afrika Selatan mulai 1948 sampai 1991.

Israel telah lama menganggap BDS menentang keberadaan negara itu yang didorong oleh antisemitisme.

Warga Arab di Israel dalam protes pada 12 Maret2021
Reuters
Warga Arab Israel mengaku diperlakukan sebagai warga negara kelas dua di Israel.

Israel menolak tegas dibandingkan dengan apartheid dan menyebut laporan HRW "tidak masuk akal dan keliru".

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved