Senin, 6 Oktober 2025

Filipina Diterjang Topan Kompasu, Setidaknya 9 Orang Tewas dan 16 Lainnya Hilang

Setidaknya 9 orang tewas dan 16 lainnya hilang setelah Topan Kompasu menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah provinsi Filipina.

Handout / GONZAGA MUNICUPAL DISASTER RISK REDUCTION AND MANAGEMENT OFFICE / AFP
Foto yang diambil pada 11 Oktober 2021 dan diterima pada 12 Oktober dari Gonzaga Municipal Disaster Risk and Management Office (GONZAGA-MDRRMO), menunjukkan tim penyelamat mengevakuasi warga dari rumah mereka di dekat sungai yang meluap akibat hujan deras akibat Badai Tropis Kompasu di kota Gonzaga, provinsi Cagayan, utara Manila, Filipina 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 9 orang tewas dan 16 lainnya hilang setelah Topan Kompasu menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah provinsi Filipina.

Dilansir Al Jazeera, Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) melaporkan ada 4 orang tewas akibat tanah longsor di Provinsi Benguet, Selasa (12/10/2021).

Satu orang dilaporkan tenggelam di bagian utara Provinsi Cagayan dan 4 orang tersapu banjir di Provinsi Palawan.

16 orang hilang di tiga provinsi, media lokal melaporkan, mengutip NDRRMC.

Setidaknya dua lainnya terluka.

Media lokal melaporkan lebih dari 2.000 orang mengungsi di beberapa kota yang kebanjiran dan dihantam hujan deras dan angin yang menumbangkan pohon dan merobohkan listrik.

Baca juga: Siapa Maria Ressa, Jurnalis Filipina Pemenang Nobel Perdamaian?

Baca juga: Nama-nama Calon Presiden dan Wakil Presiden Filipina yang Telah Daftarkan Diri untuk Pemilihan 2022

Foto yang diambil pada 11 Oktober 2021 dan diterima pada 12 Oktober dari Gonzaga Municipal Disaster Risk and Management Office (GONZAGA-MDRRMO), menunjukkan tim penyelamat mengevakuasi warga dari rumah mereka di dekat sungai yang meluap akibat hujan deras akibat Badai Tropis Kompasu di kota Gonzaga, provinsi Cagayan, utara Manila, Filipina
Foto yang diambil pada 11 Oktober 2021 dan diterima pada 12 Oktober dari Gonzaga Municipal Disaster Risk and Management Office (GONZAGA-MDRRMO), menunjukkan tim penyelamat mengevakuasi warga dari rumah mereka di dekat sungai yang meluap akibat hujan deras akibat Badai Tropis Kompasu di kota Gonzaga, provinsi Cagayan, utara Manila, Filipina (Handout / GONZAGA MUNICUPAL DISASTER RISK REDUCTION AND MANAGEMENT OFFICE / AFP)

"Sekitar tujuh hingga delapan barangay (desa) masih tergenang … karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase,' ujar Earl Timbancaya, petugas penanggulangan bencana di kota Puerto Princesa di Palawan kepada kantor berita AFP.

"Tapi sudah mereda sekarang."

Foto-foto yang diposting di media sosial menunjukkan gubuk kayu tergantung di lereng bukit yang terkikis di Benguet.

dampak Topan Maring
dampak Topan Maring (Screenshot Twitter)

Ada pula video yang menunjukkan beberapa pria dan wanita dengan panik mengambil jagung dari ladang yang terendam banjir yang siap dipanen sebelum bencana melanda.

Kompasu, juga dikenal di Filipina sebagai Topan Maring, menghantam negara itu dengan kecepatan angin maksimum 100 km/jam, menyerap sisa-sisa topan sebelumnya, sebelum mendarat di negara itu pada Senin malam.

Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, dilanda sekitar 20 badai atau topan setiap tahun, membawa hujan lebat yang memicu tanah longsor yang mematikan.

Baca juga: Wartawan Filipina, Maria Ressa, yang pernah bertugas di Indonesia raih Nobel Perdamaian

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved