Senin, 6 Oktober 2025

Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui

Perjanjian yang diteken Februari 2020 memuat tenggat penarikan pasukan AS dan memperkuat Taliban. Namun klaim pejabat AS itu ditampik kelompok

Menurut Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dengan berkomitmen mengakhiri serangan udara terhadap Taliban, perjanjian Doha berarti membuat kelompok itu semakin kuat.

"Mereka meningkatkan operasi ofensif terhadap pasukan keamanan Afghanistan dan di negara itu banyak orang tewas setiap minggu," ujarnya.

Sehari sebelumnya, para pejabat pertahanan berbicara kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.

Baca juga:

Pada momen itu, Jenderal Milley dan Jenderal McKenzie mengaku telah membuat rekomendasi untuk mempertahankan 2.500 tentara di Afghanistan, jelang penarikan penuh pasukan AS akhir Agustus lalu.

Jenderal Milley berkata, pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban akan mempersulit perlindungan warga Amerika dari serangan teroris.

Dia menyebut Taliban sebagai organisasi teroris yang "belum memutuskan hubungan dengan al-Qaeda".Sejumlah pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat menyebut pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban berawal dari kesepakatan antara kelompok itu dan pemerintahan era Donald Trump.

Berbicara kepada BBC, Rabu kemarin, Juru Bicara Taliban, Zabihulla Mujahid menyebut mereka sudah memberi jaminan bahwa tidak akan ada ancaman terhadap negara mana pun, termasuk Amerika Serikat dari tanah Afghanist

"Kami berkomitmen pada kesepakatan yang telah ditandatangani di Doha antara Emirat Islam Afghanistan dan Amerika Serikat.

"Kami juga ingin Amerika dan sekutunya berkomitmen pada kesepakatan. Daripada membuat komentar negatif, akan lebih baik bagi jika mereka memilih cara diplomasi dan kerja sama," ucapnya.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved