Jumat, 3 Oktober 2025

Prancis Merasa Ditikam Dari Belakang, Tuduh AS Gagalkan Kesepakatannya dengan Australia

Prancis marah dan kecewa atas Aliansi Indo-Pasifik antara AS, Australia, dan Inggris yang membuat kontraknya dengan Australia dibatalkan

Editor: hasanah samhudi
JAY CRONAN / DEPARTEMEN PERTAHANAN AUSTRALIA / AFP
Gambar yang diambil pada 11 Februari 2019 dan dirilis oleh Departemen Pertahanan Australia ini menunjukkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (tengah) berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne (kiri) dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly (kanan) setelah menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis kapal selam senilai 66 miliar dolar AS di Canberra. 

Dilansir dari Sputniknews, seorang pejabat mengatakan kepada New York Times (NYT) Kamis (16/9/2021) bahwa tidak mungkin mengadakan acara yang tadinya dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan aliansi Prancis-AS, sementara Paris merasa dikhianati.

Dilaporkan NYT, sejumlah pejabat Prancis mencoba membicarakan masalah ini dengan Menlu AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, tetapi selalu gagal.

Sementara seorang pejabat AS mengatakan bahwa orang dalam Presiden AS Joe Biden menutup-nutupi pakta ini, karena mereka tahu bahwa Prancis akan memprotesnya.

Disebutkan bahwa orang dalam Gedung Putih lebih menyerahkan kepada Australia untuk memberi tahu Prancis.

Inggris menanggapi kekecewaan Prancis. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa Australia yang memutuskan untuk membuat perubahan.

Baca juga: RI – Australia Harap Afghanistan Tak Dijadikan Ladang Teroris

“Kami tidak menawarinya, tetapi sebagai sekutu dekat, kami akan mempertimbangkannya ketika Australia mendatangi kami. Saya mengerti Prancis sangat kecewa akan hal ini,” kata Wallace. (Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/Hasanah Samhudi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved