Minggu, 5 Oktober 2025

Perdana Menteri Haiti Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry pecat kepala jaksa penuntut umum yang mengajukan tuntutan kepadanya sebagai tersangka pembunuhan Presiden Moise.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Valerie Baeriswyl / AFP
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara. 

Dalam surat terpisah yang tertanggal 14 September, dia menunjuk Frantz Louis Juste untuk jabatan tersebut.

Belum jelas apakah perintah itu sah, karena konstitusi Haiti 1987 mengamanatkan bahwa jaksa hanya dapat diangkat atau dipecat oleh presiden, posisi yang masih kosong.

Tudingan Kepada PM Henry

Jaksa Claude sebelumnya mengundang PM Henry pada Jumat untuk membahas panggilan telepon dengan tersangka.

Perlu diketahui, jaksa sebenarnya hanya bisa memanggil perdana menteri atas perintah presiden, namun Haiti belum memiliki presiden.

Kantor Perlindungan Warga Haiti pada Sabtu lalu menuntut Henry mundur dan menyerahkan dirinya ke sistem peradilan.

Henry pun menanggapi hal ini dengan menulis cuitan, "tidak ada gangguan, undangan, panggilan, manuver, ancaman, atau tindakan barisan belakang" yang akan mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya.

Para pria membagikan perbekalan kepada kerumunan korban gempa selama pembagian makanan dan air di persimpangan
Para pria membagikan perbekalan kepada kerumunan korban gempa selama pembagian makanan dan air di persimpangan "4 Chemins" di Les Cayes, Haiti, pada 20 Agustus 2021. (AFP/Reginald Louissaint Jr)

Baca juga: Intelijen AS: Afghanistan Bukan Ancaman Utama Teroris Internasional Bagi Amerika Serikat

Baca juga: Sprinter Asal Afrika Barat Pereira Semedo Dilamar Kekasihnya di Arena Paralimpiade Tokyo Jepang

Perdana Menteri pada Sabtu mengumumkan bahwa kekuatan politik utama Haiti telah mencapai kesepakatan membentuk pemerintahan transisi sampai diadakan pilpres dan referendum.

Perjanjian tersebut membentuk Dewan Menteri di bawah kepemimpinan Henry.

Sebuah majelis konstituante yang terdiri dari 33 anggota yang ditunjuk oleh lembaga dan organisasi masyarakat sipil, memiliki waktu tiga bulan untuk mempersiapkan konstitusi baru.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved